SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM –Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau akrab disebut Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2015 kali ini menggunakan 2 metode, sistem berbasis komputer atau online dan sistem biasa yang menerapkan jurnal.
“PSB ini serentak, baik yang online maupun model biasa dengan sistem jurnal pada 1-3 Juli, dan diumumkan serentak 6 Juli. Tetapi kita juga mengakomodir untuk anak tenaga pendidik dan kependidikan, anak cacat 10-15 persen, dan anak-anak berprestasi pun disiapkan jalurnya dengan sistem seleksi,” ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin kepada media ini di ruang kerjanya, Senin (22/6).
Menurut Asli khusus jalur prestasi, untuk tingkat SMP pendaftarannya pada 27 Juni, seleksinya 29 Juni. Sedang SMA/SMK pendaftaran 22-24 Juni dengan pelaksanaan seleksi 26-27 Juni. “Pengumumannya, baik SMP maupun SMA/SMK bersamaan pada 30 Juni. Ini memberi peluang kepada mereka yang gagal jalur prestasi, supaya daftar lewat PSB reguler atau biasa, apakah yang online di 18 sekolah yang telah ditetapkan, atau yang pendaftaran sistem jurnal,” terang Asli lagi.
Asli menyebutkan 18 sekolah yang menerapkan model online di Samarinda terdiri dari tingkat SMP, yakni SMP 1,2,4,5,6,7 dan SMP 22, sedang SMA, terdiri SMA 1,2,3,5, dan SMA 8, serta SMK, terdiri dari SMK 1, 2,4,5,6, dan SMK 7.
“Sekolah ini sebagai model atau pilot project sistem Online. Di samping sebagian ada yang waktu ujian nasional kemaren menerapkan sistem online, sebagian memang sudah kita anggap mampu.
Kita harus bangga, di Indonesia ini terdiri dari 514 kabupaten/kota dan secara nasional ada 50 daerah yang menerapkan online, termasuk Samarinda salah satunya,” terang Asli.
Kenapa tidak semua sekolah? Asli menjelaskan penerapan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, pasti ada pro dan kontranya. “Suka tidak suka, mau tidak mau kita harus melaksanakan, karena sudah tuntutan dan imbauan dari Kementerian Dikbud. Tapi yang jelas tidak semudah membalikkan telapan tangan, namun kedepannya akan memberikan kemudahan,” imbuhnya.
Untuk saat ini, lanjutnya, siswa membawa berkas ke sekolah mendaftar, namun kemudian didaftarkan secara online oleh sekolah.
“Ini karena masih tahun awal, dan karena ada masyarakat yang belum familiar internet. Kedepannya mendaftar dari rumah bisa,” katanya.
Ia mengatakan dengan sistem online, nilai akan langsung masuk ke server Kementerian Dikbud.
“Yang jelas ini upaya transparansi, dan tidak ada istilah titipan. Kalau oknum atau calo yang menawarkan diri untuk bisa masuk di 18 sekolah sistem online ini, jangan percaya. Nanti pasti akan menyesal,” pesan Asli.
Kelebihan dari daftar online, menurut Asli, siswa bisa mendaftar sekaligus secara bersamaan 3 sekolah pada 18 sekolah yang menerapkan online.
“Tapi kalau dia sudah mencabut, tidak boleh lagi mendaftar di online. Sedangkan yang metode biasa dengan sistem jurnal, tidak bisa mendaftar 3 sekolah sekaligus, tapi harus satu sekolah dan juga harus rajin melihat jurnal, supaya pindah ke sekolah lain ketika tidak ada peluang diterima di sekolah yang dituju, dan segera pindah ke sekolah yang berpeluang diterima,” jelas Asli.
Jadi secara umum, katanya PSB metode online ini tujuannya baik untuk mutu pendidikan, penerimaan lebih transparan, akurat dan relevan, memudahkan masyarakat mengakses informasi lebih cepat dan efisien, membuat basis dari masing masing sekolah secara akurat dan kegiatan penerimaan lebih efisien.(hms2)
Comments are closed.