TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Kartanegara Budi Harsono mengatakan, meski tanpa pondasi tiang tengah, jembatan Kartanegara baru dengan model Continious Arch Bridge atau jembatan pelengkung busur menerus itu sangat kokoh.
Budi menuturkan, Tie Beam atau lantai jembatan ditopang 27 kawat penggantung baja tiap-tiap sisinya, sehingga keseluruhan kabel baja berjumlah 54 buah. Tiap kabel baja menurut Budi berkekuatan beban 270 ton, dan setelah di uji mampu menahan beban hingga 308 ton lebih. “Berarti 54 kabel jembatan jika dikalikan 270 ton, hasilnya mampu menahan beban 14.580 ton,” ujarnya.
Sedangkan beban main span atau bentang utama sendiri, menurut Budi beratnya 2.200 ton ditambah berat trotoar 1.522,8 ton, sehingga total berat jembatan sendiri yaitu 3.722,8 ton. “Hitung-hitungan tersebut menunjukkan jembatan ini akan berdiri kokoh dan aman,” ujarnya.
Budi menjelaskan, dalam proses pembangunan jembatan pihaknya sangat serius untuk melaksanakan tahapan pengerjaan sesuai perencanaan termasuk faktor keamanannya. Sehingga dalam pembangunan jembatan type Continious Arch Bridge tersebut, pihaknya juga melibatkan tim ahli atau tim teknis yang terdiri dari beberapa Profesor, yang merupakan para ahli yang berasal dari perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Tim ahli tersebut juga didampingi pihak Kementrian Pekerjaan Umum (PU) dan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Disinggung mengenai model jembatan tanpa tiang penyangga di tengah, Budi mengatakan dengan type Continious Arch Bridge dan hitung-hitungan diatas, jembatan pengganti golden gate tersebut tetap aman dan kokoh.
Bahkan budi mengatakan, jika menggunakan tiang tengah jembatan akan lebih rawan terjadi kerusakan karena terancam ditabrak kapal. Pasalnya alur sungai yang melintasi Tenggarong merupakan alur utama antara wilayah hulu dan muara Mahakam, sehingga lalu lintasnya padat. #Wn
Comments are closed.