SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Berniat melakukan kunjungan ke Rumah Tahanan Kelas IIA Samarinda dalam rangka silahturahmi bulan Ramadhan, Qamay sapaan akrab politikus Partai Amanat Nasional (PAN) justru dikagetkan dengan kabar
adanya kelebihan kapasitas penghuni di rutan yang beralamat di Jl KH Wahid Hasyim tersebut.
“Dalam waktu dekat Insya Allah kalau kondisi kesehatan membaik akan berkunjung ke sana (Rutan Kelas IIA). Saya juga kaget mendengar kabar bahwa kapasitas Rutan berjumlah 350 orang justru dihuni 980 orang. Artinya ada over capacity hingga 630 orang, kelebihan ini semestinya dapat disiasati,” kata Qamay yang juga Anggota Komisi I DPRD Kaltim, Senin (22/6) lalu.
Soal penyiasatan tersebut, menurut Qamay beberapa diantaranya bisa di pindahkan ke rutan lain yang kapasitasnya memungkinkan untuk menampung. Karena memang dengan kapasitas yang lebih hampir dua kali
lipat dari kemampuan kapasitas Rutan, jumlah tersebut harus seimbang dengan jumlah tenaga penjaga atau sipir di rutan tersebut.
”Pembinaan juga tidak dapat maksimal jika jumlahnya melebihi dari kapasitas yang ada, apakah dengan jumlah tersebut pegawai maupun tenaga pendukung memadai dengan jumlah warga binaan yang harus dididik dengan baik?” tanya Qamay.
Terutama di bulan Ramadan yang penuh berkah yang mana umat muslim yang mana menjadi momen yang lebih istimewa pelaksanaan ibadah. Hal ini tentu juga harus menyiasati agar warga binaan muslim di rutan
tersebut tidak harus menunggu giliran perharinyauntuk mengikuti jadwal tarawih yang telah diatur oleh pihak rutan.
“Kalau memang pihak rutan menyiasati dengan jadwal giliran hari pertama kedua, ketiga dan seterusnya bergantian maka warga binaan bisa menyiasati dengan tarawih bersama di ruang mereka masing-masing, manfaatkan ruang yang ada. Tentu di antara mereka ada yang bisa menjadi imam untuk menjalankan salat tarawih.
Selama mau mensiasati pasti bisa, kecuali kau meminta untuk keluar dari ruang penjaranya, jelas itu bukan permintaan yang tepat,” urai Qamay.
Namun demikian menurut Qamay, shalat juga tak harus dilakukan berjamaah, dapat dilakukan masing-masing seperti shalat lail. Sehingga ibadah tetap dapat dilaksanakan meskipun tidak bersama dengan jamaah yang telah diatur jadwalnya oleh pihak rutan.
“Yang pasti kelebihan kapasitas yang ada sudah sangat luar biasa, pemerintah harus carikan jalan keluar. Saya kira Lapas yang di jalan Jendral Sudirman jumlahnya sedikit dari biasanya jadi bisa membantu menampung beberapa kelebihan warga binaan di rutan kelas IIA di jalan KH Wahid Hasyim,” ungkapnya. (adv/lia/oke)
Comments are closed.