TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com– Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop-UMKM) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Bidang Perdagangan menggelar Operasi Pasar atau Pasar Murah di beberapa Kelurahan di Kabupaten Bulungan.
Lokasi yang dipilih antara lain Tanjung Rumbia, Sabanar Lama, Sabanar Baru dan Tanjung Palas. Kegiatan Pasar Murah ini merupakan kegiatan yang dihimbau langsung oleh Kementrian Perdagangan (Kemendag) khususnya Dirjen Perdagangan Dalam Negeri melalui surat resmi dengan nomor 265/SD/PDN/6/2015 mengenai Pelaksanaan Pasar Murah menjelang Puasa dan Lebaran Tahun 2015.
“Selain himbauan dari Pemerintah Pusat, Kegiatan Operasi Pasar atau Pasar Murah ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk mengantisipasi gejolak kenaikan harga selama bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga diharapkan Pasar Murah dapat membantu Masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah,” kata Rita Rosanna.
Selain itu, Pasar Murah tersebut juga memberikan kemudahan bagi konsumen untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Bahkan hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mengendalikan dan menstabilkan harga kebutuhan bahan pokok pada saat bulan Ramadan.
Rita menjelaskan, pasar murah akan digelar di 4 titik berbeda di wilayah Kabupaten Bulungan yang dimulai pada Selasa (30/6/2015) di Sabanar Baru, Sabanar Lama, Tanjung Rumba dan akan diakhiri di Tanjung Palas. Disebutkannya, barang yang dijual di Pasar Murah merupakan kebutuhan pokok yang memang menjadi kebutuhan sehari-hari.
“Gula, Tepung Terigu, Minyak Goreng, bawang merah dan bawang putih, teh gelas dan sirup botolan,” sebut Rita.
Akibat dari kenaikan harga, beberapa kebutuhan pokok dapat menyebabkan penurunan daya beli dari masyarakat. Saat bulan Ramadan dan menjelang lebaran seperti ini kenaikan harga barang menjadi fenomena yang mutlak sehingga diperlukan campur tangan pemerintah untuk meredam kondisi ekonomi yang dapat merugikan masyarakat.
“Apalagi, untuk saat ini harga bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi berkisar antara Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu. Hal ini jelas menyulitkan masyarakat, lantaran bawang merupakan bumbu masak yang paling banyak digunakan,” papar Rita. Diharapkan dari kegiatan pasar murah dapat membantu masyarakat sehingga masyarakat dapat lebih merasakan kehadiran pemerintah.
Selain itu, lanjut Rita, pasokan dan stok barang kebutuhan pokok di seluruh Provinsi di Indonesia, khususnya Kaltara masih cukup untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran. Hal ini berdasarkan hasil rapat koordinasi mengenai kesiapan stok bahan pokok menjelang Ramadan yang di gelar belum lama ini.
“Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir mengenai stok dan harga barang, karena pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin untuk meringankan beban masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan pokoknya,” tuntasnya. #hmsprov
Comments are closed.