TARAKAN, BERITAKALTIM.com- Untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menyelenggarakan Pelatihan Pembinaan Adiwiyata Sekolah Tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Se- Kaltara di Hotel Dinasty Tarakan, Selasa (30/6/2015).
Kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 80 orang guru SD dan 80 orang guru SMP Kabupaten/Kota se- Kaltara, dengan nara sumber dari Kementrian Lingkungan Hidup Dra Utami MSi, Badan Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Endah Mpd.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kaltara Zainudin menyambut baik diselenggarakannya pelatihan ini. Zai mengatakan, sekolah adiwiyata adalah sekolah peduli lingkungan yang sehat, bersih serta memperhatikan lingkungan yang indah sehingga dapat menjadikan tempat yang nyaman untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika bagi para siswa nya.
Untuk itu ia mengharapakan setiap warga sekolah SD maupun SMP untuk terlibat dalam kegiatan sekolah demi menuju lingkungan yang sehat. “Sebagaimana kita ketahui bahwa Adiwiyata berasal dari adi dan wiyata, adi dimaknai besar agung dan sempurna sedangkan wiyata merupakan tempat untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta beretika secara sosial,” kata Zainudin saat membuka pelatihan pembinaan dan adiwiyata sekolah tingkat SD dan SMP.
Zainudin menyebutkan, tidak jarang ia melihat sekolah-sekolah yang terlihat damai namun gersang, melainkan lingkungan sekolah harus diciptakan senyaman mungkin bagi guru dan siswanya, sehingga dengan kenyamanan itu dapat meningkatkan semangat bagi para guru dan siswa.
“Mengapa saya mengatakan damai namun gersang, karena tidak jarang kita melihat rumput di halaman sekolah dibiarkan sampai tinggi, pohon-pohon dibiarkan kering, sehingga sekolah itu damai namun gersang,” sebutnya.
Oleh karena itu Zainudin mengharapkan untuk kedepannya setiap sekolah harus merubah pola pikir terhadap lingkungan sekolah, menjadikan lingkungan sekolah yang indah dan nyaman sehingga menjadikan tempat yang nyaman bagi para murid mendapatkan ilmu pengetahuan.
“Sekolah itu tempat pembelajaran bagi murid bukan hanya di dalam ruangan tetapi juga di luar ruangan, sehingga para murid dapat menyatu dengan alam dan tidak membosankan,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan Zainudin, Pemprov Kaltara akan melakukan kajian dan terobosan terhadap sekolah dengan standar terakreditasi. Tidak hanya bagi sekolah yang bermasalah dengan lingkungannya, tetapi juga masih terdapat sekolah yang belum sesuai dengan standar, seperti terdapat Unit Kesehatan Sekolah (UKS) berada didekat toilet, ruang perpustakaan dan laboratorium yang tidak berfungsi.
“Jika sekarang ini banyak sekolah yang dipaksakan, sekolah belum memenuhi persyaratan tetapi dipaksakan untuk terakreditasi,” ujarnya.
Ia menegaskan, program adiwiyata bagaimana warga menciptakan sekolah menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warganya. Hingga di kemudian hari warga sekolah dapat turut serta dalam menanggapi dan menyelamatkan lingkungan bagi sekolah.
Tentunya harapan di kaltara agar semua warga sekolah peduli terhadap lingkungan. Makanya kesadaran lingkungan harus mulai dari sedini mungkin sebagai generasi penerus.
“Saya harap bukan hanya warga sekolah saja, tetapi seluruh masyarakat di kaltara juga turut sadar terhadap lingkungan sehingga secara sukarela memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan yg baik dan di terciptalah lingkungan yang sehat, indah, aman serta tertata baik,” tuntas Zaiunddin. #hmsprov
Comments are closed.