SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Wakil Komisi IV DPRD Kaltim Rita Artaty Barito meminta pemerintah lewat SKPD terkait memberikan pembekalan kepada calon pasangan suami – istri yang telah resmi terdaftar di lembaga resmi pernikahan.
Hal ini demi terciptanya generasi penerus yang mandiri dan dewasa dalam bertindak serta mengurangi tindak kekerasan dalam rumah tangga karena masing-masing mengetahui hak serta kewajibannya dan konsekuensi logis jika salah satu pihak mencederai janji suci sebuah perkawinan.
“Saya prihatin, masih banyak pasangan suami – istri yang kurang mendapat pembekalan tentang bagaimana berumah tangga yang baik. Kondisi itu dikhawatirkan memberikan dampak buruk dalam menempuh hidup sebagai keluarga,” ucapnya.
Pembekalan juga menurutnya, meliputi hak dan kewajiban pasangan, bagaimana dalam menyikapi setiap ada perselisihan. Termasuk tentang merencanakan jarak kehamilan.
Pembekalan tak hanya formalitas melainkan benar-benar diberikan secara intensif dalam beberapa waktu tertentu sehingga tujuan dalam membina biduk rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah dapat terwujud.
“Sejauh ini nasehat perkawinan masih kurang maksimal. Perlu program khusus pemerintah guna memaksimalkan peran tersebut,” kata Politikus Partai Golkar ini.
Ibu tiga anak ini menjelaskan konsep pembekalan tidaklah hanya sekali pertemuan. Melainkan beberapa kali pertemuan didukung sarana dan prasarana yang memadai.
Melancarkan program dimaksud, pemerintah harus melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota serta lembaga/kantor wilyah dan instansi terkait lainnya.
“Kepada setiap calon pasangan suami istri juga harusnya berperan aktif dalam menggali berbagai informasi tentang rumah tangga. Tidak hanya melalui buku dan situs-situs di internet, melainkan juga menghadiri seminar terkait,” tuturnya. (lin/dhi)
Comments are closed.