BeritaKaltim.Co

Awas, Ada Peminta Sumbangan Abal-Abal di Bontang

bontang pengemis abal2BONTANG, BERITAKALTIM.com – Waspadai tindakan penipuan berkedok penerimaan sumbangan yang kerap dilakukan dari rumah ke rumah. Dengan dalih yayasan sosial, para pelaku berniat menyalahgunakan niat baik dermawan, apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan seperti saat ini.

Di Perumahan BTN PKT Bontang, tiga orang dicurigai melakukan modus penipuan tersebut. Pasalnya, Sunan bersama dua rekannya tidak bisa menunjukkan akta notaris yayasan yang diwakili dan surat pengantar dari otoritas setempat ketika diminta warga.

Rini, salahsatu warga yang mencurigai gelagat ketiganya setelah sempat dimintai sumbangan segera melapor ke pos keamanan terdekat. Dari laporan itu, sejumlah anggota Security PKT yang sedang berpatroli menyergap ketiganya ketika Sunan cs menunjukkan ancang-ancang untuk kabur.

Sempat diamankan beberapa menit di pos, patroli dari Kepolisian yang telah dihubungi datang menjemput ketiganya untuk ditindaklanjuti.

Dalam keterangannya di Polres Bontang, ketiga orang itu mengaku dari Yayasan TI (inisial) dan sebuah Yayasan asal Samarinda. Benar saja, ketiganya tidak bisa menunjukkan surat-surat pendukung yang sah untuk membuktikan aktivitas penerimaan sumbangan. Diketahui, hanya bermodal surat pengantar dengan kop yayasan yang diduga dipalsukan dan daftar nama penyumbang. Dilampirkan pula brosur yayasan yang bisa didapatkan dengan mudah.

“Data identitas mereka sudah diambil. Kami juga memperingati mereka jika ingin bertindak kembali,” ujar Aiptu Moh. Nurali selaku Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian malam itu.

Sebelumnya, pernah terjadi pembobolan rumah di Jalan Gunung Karang No.10, Perumahan BTN PKT. Rumah yang tercatat milik Dahniar itu, dibobol dan sejumlah barang berharga senilai Rp 13 Juta raib dibawa pelaku pembobolan.

Tika, tetangga Dahniar, yang mengatakan cara pencurian tersebut lewat modus penipuan dengan mengantarkan amplop sumbangan dan memanfaatkan kelengahan pemilik rumah.

“Rumahnya Bu Dahniar dicungkil. Biasanya, kalau siang mereka bagikan amplop kemudian sesudah Isya datang lagi buat nagih amplopnya. Nah, setelah memastikan yang punya rumah gak ada, biasanya karena pergi tarawih, baru pintu dicongkel,” katanya. #fs

TEKS FOTO: Sunan (kiri) dan dua rekannya ketika menjalani pemeriksaan oleh pihak Polres Bontang.

Comments are closed.