BeritaKaltim.Co

Dampak Pelambatan Ekonomi, 35.285 Orang Kehilangan Pekerjaan

SAMARINDA pencari kerjaSAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Pelambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2014 dan di awal tahun 2015 mulai terasa memukul sejumlah sektor dan masyarakat secara umum. Masyarakat mulai merasakan semakin beratnya mencari uang di Kaltim.

Pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2014 yang hanya berkisar 2,2 persen, sebagaimana dilaporkan Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak dalam Laporan Keterangan dan Pertanggungjawabannya Tahun 2014, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kaltim tahun 2013 yang 3,99 persen.

Bahkan Biro Pusat Statistik Kaltim melansir pertumbuhan ekonomi Kaltim Triwulan I Tahun 2015 malahan minus 3 persen dibandingkan Triwulan IV Tahun 2014. Sumbangan APBD Tahun 2015 mendongkrak ekonomi Kaltim sampai Triwulan I (Januari-Maret) baru 0.18 persen karena belum adanya pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek.

Sektor yang susut menyerap tenaga kerja sepanjang tahun 2014 akibat pelambatan ekonomi Kaltim tercatat ada empat yakni, listrik dan air minum, konstruksi, angkutan dan komunikasi, keuangan, real estate dan jasa perusahaan. Pekerja yang kehilangan pekerjaan di empat sektor tersebut mencapai 35.285 orang.

Ketua Gapensi Kota Samarinda, H Tri Nurhidayat ketika diminta tanggapannya, pada beritakaltim.com mengungkapkan, menurunnya kinerja sektor konstruksi dalam perekenomian Kaltim tahun 2014 tak terlepas dari faktor memburuknya ekonomi nasional dan keuangan daerah. “Tahun 2015 ini kelihatannya belum ada tanda-tanda membaik dibandingkan tahun 2014,” ujarnya.

Berkurangnya orang bekerja di sektor konstruksi tak terlepas dari berkurangnya volume pekerjaan yang dikerjakan sepanjang tahun 2014, dimana proyek pemerintah paketnya berkurang karena pemerintah mengalami defisit. “tahun lalu yang terjadi pemotongan jumlah paket proyek dan volume proyek,” kata Tri.
Kemudian proyek swasta perorangan, seperti pembangunan rumah toko, rumah pribadi, dan perumahan (real estate) juga susut banyak. “Kami kontraktor lebih banyak menganggur sekarang, sehingga dampaknya juga banyak pekerja menanggur,” ungkapnya.

Ia hanya berharap pemerintah membenahi perekonomian nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa sesuai target, berkisar enam persen. Kemudian kalau ekonomi Kaltim hanya tumbuh sama dengan tahun 2014, yakni 2,2 persen, pengangguran akan bertambah banyak.

Tri melihat lapangan kerja di sektor konstruksi di tahun 2015 ini juga tidak menambah peluang kerja sebab, proyek pemerintah misalnya, juga tak bertambah banyak dan yang dikerjakan tahun ini adalah lanjutan atau proyek multi years tahun sebelumnya.

“Proyek perumahan dari real estate juga terlihat belum bangkit lagi, termasuk proyek perumahan sederhana sebanyak sejuta rumah dari pemerintah pusat belum masuk ke Kaltim,” tambahnya.

Biro Pusat Statistik Provinsi Kaltim mencatat pekerja di sektor listrik dan air minum, dibandingkan tahun 2013, pada tahun 2014 tinggal 3.724 orang atau susut 1.338 orang, dan prosentase serapannya tinggal 0,22 persen dari sembilan sektor lainnya, atau lebih rendah dari tahun 2013 yang mencatat 0,31%.

Kemudian, sektor lain yang sangat terpukul dari melambatnya pertumbuhan ekonomi Kaltim adalah sektor konstruksi. Sektor ini pada tahun 2014 hanya menyerap tenaga kerja 101.046 orang atau turun sebanyak 16.680 orang dibandingkan tahun 2013 sebanyak 117.726 orang. Prosentase serapan tenaga kerjanya turun dari 7,25% menjadi hanya 6.02% dibandingkan sembilan sektor lainnya.

Lapangan pekerjan di sektor angktan dan telekomunikasi juga menurun. Pada tahun 2013 sektor ini menyerap tenaga kerja 91.230 orang dan tahun 2014 tinggal 81.703 orang, atau menurun 9.527 orang. Prosentasenya secara keseluruhan turun dari 5,62% menjadi 4,87%.

Terakhir lapangan pekerjaan di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan juga menyumbang penurunan lapangan bagi 7.740 orang. Tahun 2013 masih menyerap tenaga kerja sebanyak 63.079 orang dan tahun 2014 pekerja di sektor ini tinggal 55.339 orang, prosentasenya turun dari 3,88% menjadi 3,30%.

Sektor lain yang masih positif menyumbang lapangan kerjaantara di tahun 2014 adalah pertanian, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, dimana masing-masingnya membuka peluang kerja baru antara 20.000 sampai 30.000 orang, dan sektor pertambangan membuka peluang kerja bagi 10.000-an orang. #into

==//

Foto: ilustrasi: Pencari kerja di bursa kerja Kaltim.

Comments are closed.