
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Penyebab utama kenaikan harga bawang adalah lahan yang semakin berkurang. Guna mengantisipasinya, sepatutnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menciptakan lebih banyak lahan untuk tanaman bawang merah.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim Rusman Ya’qub mengatakan Provinsi Kaltim mampu mengembangkan tanaman bawang merah dengan menambah lahan untuk mendongrak produksi bawang di lingkup lokal, hingga menutupi kebutuhan nasional.
“Bidang pertanian merupakan program prioritas Pemprov Kaltim selama lima tahun terakhir. Lahan eksploitasi pertambangan sudah saatnya dibatasi dengan pengalihan ke pengembangan beberapa komoditi yang dapat diperbaharui. Salah satunya bawang putih,” ucap Rusman.
Politikus PPP ini menyampaikan, jika selama ini pasokan bawang paling banyak dari Sulawesi dan Jawa, sudah saatnya Kaltim mampu memenuhi kebutuhan bawang minimal untuk daerah sendiri. Karena jika dilihat secara geografis sangat memungkinkan.
“Banyaknya lahan tidur di sejumlah daerah harusnya bisa dimaksimalkan. Sebab selain akan berdampak terhadap peningkatan produksi bawang lokal, juga dapat menggairahkan perekonomian di daerah. Bagi para petani yang selama ini menanam komoditi lain dan terus merugi, bisa mencoba menanam bawang,” tuturnya.
Sejauh ini menurutnya, peran Pemprov Kaltim sudah cukup baik dengan mempersiapkan 35 hektare lahan untuk bawang merah di Kabupaten Paser. Sayangnya hal itu dirasa masih kurang maksimal karena belum mampu memenuhi kebutuhan di Kaltim. (adv/lin/dhi/oke)
PROSPEKTIF: Selama ini bawang merah didatangkan dari luar untuk mencukupi kebutuhan warga Kaltim. Jika lahan yang ada dimaksimalkan, potensi memproduksi bawang merah lokal sangat terbuka lebar.
Comments are closed.