SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Setiap tahun ajaran baru jumlah siswa yang mendaftar selalu meningkat. Baik tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jumlah penduduk yang terus meningkat, menjadi salah satu alasannya. Sayangnya, daya tampung sekolah tak ikut bertambah, terutama sekolah di wilayah pinggiran kota dan pedalaman.
Menanggapinya, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim yang menangani masalah pendidikan, yakni Yahya Anja mengatakan, membeludaknya jumlah pendaftar sekolah terutama tingkat dasar mengindikasikan antusiasme orangtua untuk menyekolahkan anak-anak mereka terus meningkat.
Mereka paham benar, bagaimana calon penerus bangsa ini harus mengenyam sekolah setinggi-tingginya, walaupun dalam keadaan yang serba terbatas. Sayangnya, antusiasme warga terbentur oleh daya tampung sekolah.
“Harus ada pola baru pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk menyudahi hal seperti ini. Anggaran pendidikan Kaltim mutlak perlu ditambah, demi menjamin mutu pendidikan yang meningkat pula,” kata Yahya Anja.
Tak ada cara lain kecuali memperbanyak fasilitas gedung sekolah, terutama ruang kelas dan tenaga pengajar. Namun, akan lebih baik jika pemerintah Kaltim mampu mengimbangkan kualitas dan fasilitas pendidikan di seluruh daerah. Hal demikian membuat orangtua murid tak perlu lagi jauh-jauh menyekolahkan anaknya hingga keluar daerah, hanya untuk mengenyam pendidikan terbaik bagi mereka.
“Pada 2014 pemerintah mengalokasikan 20 persen dari total APBD Kaltim yang sebesar Rp13,9 triliun, karena berdasarkan amanat UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003. 20 persen tersebut digunakan untuk pemberian insentif guru, Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) jenjang SMA/MA, untuk kualifikasi guru, dan beasiswa bagi pelajar maupun mahasiswa,” kata Yahya Anja lagi.
Padahal, peran pemerintah sangat penting dalam upaya menyediakan mutu pendidikan yang merata diseluruh daerah. Khususnya pemerintah kabupaten/kota, selaku ujung tombak yang bersinggungan langsung dengan masyarakatnya. Melalui satuan perangkat kerja daerah terkait mengupayakan pendataan dalam kebutuhan pembangunan gedung sekolah baru agar kuota calon siswa baru dapat tertampung seluruhnya.
“Kerjasama antar jajaran pemerintah menjadi pointer utama, bagaimana menciptakan mutu pendidikan lebih baik dimasa mendatang. Jika diperlukan, DPRD akan mengupayakan penambahan dana terhadap pembangunan infrastruktur bangunan sekolah,” pungkas Yahya Anja. (adv/tos/dhi/oke)
Comments are closed.