SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Sikap legowo atau menerima apa adanya yang ditunjukkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak terhadap Blok Mahakam, banyak menimbulkan asumsi jika sang Gubernur Awang Faroek memiliki kepentingan tertentu sehingga kalah dan menyerah begitu saja tanpa ada perlawanan tertentu.
Mendapat tudingan seperti itu, Awang langsung membantahnya dengan tegas. Menurut orang nomor satu di Kaltim ini, sikap legowo itu karena takut nantinya Pusat akhirnya tak memberikan apapun terhadap pengelolaan saham Blok Mahakam. Selain itu juga, Kaltim memberikan syarat mutlak yang harus dilaksanakan PT Pertamina sebagai pemegang saham mayoritas di blok yang dikenal kaya akan kandungan minyak dan gas (migas) itu.
“Jadi tidak asal menerima begitu saja, tidak benar kalau saya punya kepentingan. Tapi sikap legowo itu memang sudah saatnya kita tunjukkan, karena jalan apapun sudah tidak ada lagi yang bisa kita perjuangkan terkecuali kita memberikan syarat khusus sendiri,” kata Awang, kemarin.
Syarat dimaksudkan adalah. Kaltim sudah memintakan Pertamina untuk memprogramkan pipaisasi gasnya ke daerah-daerah pengembangan Kaltim seperti di Kariangau Balikpapan, Pelabuhan Maloy Kutai Timur (Kutim) dan lainnya lagi.
“Kita mintakan ini supaya kebutuhan gas kita terus berjalan sebagai perwujudan kesejahteraan masyarakat Kaltim,” terangnya.
Syarat lainnya lagi adalah Pertamina diwajibkan untuk menyerahkan aset-asetnya di daerah-daerah kepada Pemprov Kaltim seperti perumahan, gedung-gedung, lapangan terbang dan lainnya. Dan termasuk ada lapangan golf di Balikpapan.
“Nanti seperti lapangan Golf di Balikpapan itu kita akan sulap jadi lapangan golf berskala internasional, jadi kita bisa gelar pertandingan-pertandingan golf berskala internasional di bumi Kaltim ini,” tambahnya. #zay
Comments are closed.