BeritaKaltim.Co

Kaltim Ranking 2 Narkoba, Generasi Qur’ani Jawabnya

Safari DisdikbudSAMARINDA, BERITAKALTIM.COM -Bukan diapresiasi, tapi harus disikapi dengan naiknya peringkat pengguna narkoba Kaltim yang sekarang menjadi ranking 2 di Indonesia setelah Jakarta.

“Kalau bicara tentang negeri kita Indonesia dan seberapa parah masalah narkobanya, boleh dibilang memang kini negeri kita tercinta ini sudah jadi ‘surga’ buat para pemakai dan pebisnis narkoba. Orang Kaltim belanja narkoba Rp 1,2 triliun per bulannya, Rp 800 miliar per hari di Indonesia.

Uangnya kalau dibikinkan jembatan mahakam bisa dapat 2 jembatan,” ucap Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail dalam sambutannya pada Safari Ramadan terakhir Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda di SDN 010 Samarinda Ilir Jl Urip Sumoharjo, Kamis (10/7).
Tidak hanya itu, lanjut Nusyirwan yang paling menyedihkan lagi 46 nyawa melayang tiap harinya akibat narkoba.

“Penjara tidak pernah menyelesaikan masalah, sebaliknya malah jadi sumber masalah. Maaf, sudah bukan rahasia lagi bahwa penjara justru jadi pusat transaksi narkoba yang paling menggiurkan. Di balik jeruji besi, bisa menjalankan bisnis triliunan. Jelaslah penjara tidak menyelesaikan masalah,” tegas Nusyirwan yang juga ketua Barisan Anti Narkoba (BAN) Samarinda.

Melihat ini peringkat 2 ini, seharusnya menurut Nusyirwan semua elemen di Kaltim ‘kebakaran jenggot’ dan bersikap. “Disdik jangan pernah lengah terhadap narkoba. Di Malaysia sekarang narkoba lewat aja karena generasinya generasi Qur’ani.

Mereka sudah menyiapkan dan mencetak SDM yang generasi Qur’ani dan ulama sangat dihormati, disamping akan mengirim ke akhirat bagi pemain narkoba dengan hukum gantung,” bebernya.

Oleh karena itu, lanjut Nusyirwan, pemerintah akan memberantas buta baca Al Quran. “Kita akan membagusi TPA/TK Al Quran. Mereka yang baca Al Quran akan jauh dari narkoba,” tegasnya.

Nusyirwan berharap melalui semangat kepala sekolah bisa menciptakan generasi yang qur’ani. “Misalnya melalui muatan lokal baca Al Quran di sekolah-sekolah sehingga bisa tercipta generasi Qur’ani karena tidak ada lagi yang buta baca Al Quran. Insya Allah ini akan menjawab rangking 2 narkoba Kaltim ini,” tandasnya.

Terkait insentif guru, Nusyirwan menyebutkan dinamika pembayaran insentif tahun ini hikmahnya Standart Operating Procedure (SOP). “Jadikan momentum SOP. Tahun depan tidak ada lagi keresahan, keterlambatan, tidak lagi delay dan ada pembahasan panjang melelahkan,” tuturnya.

Sebelumnya kepala Disdikbud Samarinda Dr Asli Nuryadin meyakinkan bahwa yang selama ini ada keresahan karena keterlambatan insentif sudah ditemukan titik terangnya.
“Alhamdulillah, insentif guru negeri sudah terurai dan hari ini (kemarin, red) finish. Gaji 13 dan THR mulai besok (hari ini, red). Kita bersyukur hal-hal membahayakan sudah terurai,” katanya.
Selain itu, Asli juga mengapresiasi terhadap perubahan-perubahan sekolah ke arah yang semakin baik, baik sekolah HBS didukung UKS dan perpustakaan.

“Memang sekolah kita ini masih perlu banyak sentuhan, tapi tidak bisa mengandalkan dana dari pemerintah. Makanya kita tidak melarang orang tua siswa untuk berpartisipasi. Intinya bukan pungutan, angka tidak dibatasi dan tidak dipaksakan. Silahkan saja siapa yang mau menyumbang, tapi tidak memaksa,” tandasnya.
Menurutnya sekolah akan susah maju dan berkembang jika hanya berharap dari pemerintah tanpa adanya partisipasi masyarakat, tetapi bukan pungutan memaksa. “Tentunya juga dikelola oleh komite,” pungkasnya.(hms2)

Comments are closed.