SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM -Anggota DPRD Kaltim Wibowo Handoko meminta kepada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kaltim dan Badan Anggaran DPRD Kaltim mampu adil dalam memberikan alokasi bantuan keuangan kepada seluruh kabupaten/kota Se-Kaltim.
“Tidak lama lagi sudah memasuki pembahasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kaltim 2015, oleh sebab kepada pemerintah maupun Badan Anggaran agar mampu memberikan alokasi bantuan keuangan yang merata,” kata Wibowo dalam intrupsinya jelang penutupan rapat paripurna ke-15 DPRD Kaltim, Selasa (14/7).
Harus diakui, lanjutnya, melihat fakta di lapangan selama beberapa tahun terakhir porsi anggaran hanya berfokus kebeberapa daerah saja terutama yang daerah perkotaan. Hal ini didasarkan kepada jumlah penduduk yang lebih banyak. Selain itu, konsentrasi pembangunan terpaku pada wilayah kota tanpa mengindahkan wilayah pedalaman yang sama sekali tak tersentuh. Perlu adanya ketegasan pemerintah provinsi dalam hal ini.
“Perlu regulasi pola penganggaran yang dilakukan TAPD, khusus wilayah yang jauh dari perkotaan atau pedalaman harus diperhatikan juga,” kata Wibowo lagi.
Lebih lanjut, keterlibatan masyarakat desa dalam proses perencanaan dan pelaksaan, serta didukung dengan pola pendampingan teknis pelaksanaan kegiatan dari pemerintah kabupaten/kota maupun lembaga teknis terkait, pembangunan yang merata dapat terwujud. Kriteria kemampuan daerah juga harus ada, yang kemudian disusun menjadi sebuah formula yang akan menentukan besaran anggaran ke tiap daerah.
Formula merupakan alat yang kuat dalam membagi anggaran. Formula untuk alokasi anggaran dibuat berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi besarnya biaya operasional, kemampuan fiskal daerah dan status kesehatan daerah.
“Bila keputusan politik tidak dapat dikendalikan maka pembagian anggaran yang berkeadilan akan sulit tercapai. Penggunaan formula anggaran yang tepat, terbukti mendukung pembagian anggaran yang adil, merata dan cukup,” kata legislator Partai Demokrat ini. (adv/tos/dhi/oke)
Comments are closed.