SAMARINDA,BERITAKALTIM.COM — Anggota Panitia Khusus Laporan Kerja Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Kaltim 2014, Muhammad Samsun meminta kepada pemerintah agar dalam penyusunan laporan hasil pembangunan infrastruktur disajikan lengkap dan jelas.
“Pansus merekomendasikan agar dalam laporan keterangan pertanggungjawaban gubernur ke depan, selain skala ukur “mantap jalan” dilengkapi gambaran panjang ruas jalan yang berkondisi mulai dari baik, rusak ringan, rusak sedang, dan rusak berat,” tutur Samsun.
Samsun mencontohkan, laporan yang dinilai oleh Pansus kurang lengkap untuk kategori infrastruktur adalah pembangunan jalan KM 13 Pelabuhan Kariangau (4,125 kilometer rigid pavement), pembangunan jalan Samarinda (TPK Palaran) – Sangasanga (1,5 kilometer rigid pavement), pembangunan Jalan Rifaddin – Jembatan Mahulu (2,4 KM rigid pavement).
Selain itu pembangunan jalan akses Jembatan Pulau Balang (8 KM), pembangunan jalan dalam Kawasan Maloy (0,3 KM Rigid dan 2KM Tanah), Pembangunan jalan outter ring road Jembatan Mahulu ke Simpang M. Said dan outter ring road Bandara Samarinda Baru, Pembangunan Jembatan Pulau.Balang Bentang Pendek (400 meter), dan proyek-proyek lainnya.
“Disajikan secara lengkap dan jelas, namun tetap ringkas, yakni indikator input yang meliputi nilai anggaran, status pembebasan lahan, dokumen perencanaan, dokumen amdal, dan input lainnya yang dibutuhkan indikator output yang meliputi jenis dan karakteristik fisik yang menjadi target, tingkat kemajuan fisik akhir tahun, tingkat serapan anggaran akhir tahun,” kata Samsun.
Politikus asal PDIP itu menambahkan di samping itu hambatan yang dihadapi per kegiatan, indikator manfaat apakah belum bisa dirasakan/dioperasikan setelah akhir tahun kegiatan pembangunan atau langsung bisa dirasakan/dioperasikan setelah akhir tahun kegiatan pembangunan, serta manfaat lainnya.
“Pansus merekomendasikan agar ke depan menugaskan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk mendampingi dan melayani kunjungan DPRD ke lokasi Proyek. Memerintahkan supaya PPTK menyiapkan atau membawa dokumen yang berisi uraian kegiatan, data pelelangan, data kontrak, data kegiatan, data teknis (item, volume, harga), skedul pelaksanaan fisik dan keuangan, kemajuan fisik dan keuangan, peta lokasi proyek, berita acara PHO dan FHO, permasalahan dan kendala serta manfaat hasil pembangunan,” kata Samsun. (adv/bar/oke)
Teks foto: DIKEBUT: Jembatan Pulau Balang, salah satu proyek infrastruktur yang menyerap alokasi APBD Kaltim 2014.
Comments are closed.