
SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Hujan beberapa kali di Kota Samarinda sejak hari pertama Idul Fitri, tak juga menaikkan volume air Sungai Mahakam. Buktinya, PDAM Samarinda justru mengalami kekurangan produksi sebagai akibat surutnya air sungai terbesar di Kalimantan itu.
Padahal, setidaknya tiga kali sudah hujan turun sejak hari raya pertama. Malah curah hujan cukup deras dan nyaris membuat beberapa simpang jalan seperti Sempaja dan Mall Lembuswana tertutup air.
Siaran Pers dari PDAM Samarinda menyebutkan, dengan surutnya volume air baku dari Sungai Mahakam, produksi di beberapa Instalasi Pengolahan Air (IPA) khususnya Bendang mengalami penurunan debet produksi. Akibatnya pelanggan di Samarinda Utara mengalami kesulitan mendapatkan aliran air bersih.
“Ya debet produksi Bendang turun, pelanggan wilayah utara tak kebagian air,” jelas H Anwar Kepala Bagian Distribusi PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda.
Hal ini disebabkan air yang harusnya masuk ke reservoir dan bosterr di Jalan AW Syahranie berkurang, biasnya daerah Sempaja Ujung dan sekitarnya tak kebagian air.
“Kita berupaya maksimal agar semua wilayah dapat air, kita atur dengan bergiliran agar dapat semua,” terang H Anwar.
Surutnya Sungai Mahakam ini juga terjadi di wilayah Samarinda Ilir yang airnya dari IPA Selili. Akibatnya pelanggan yang berada di perbukitan kesulitan mendapatkan layanan karena tekanan berkurang.
“Layanan pelanggan di perbukitan terganggu, karena tekanan menurun akibta produksi berkurang,”tambah Anwar.
Akibat ketidak nyamanan ini PDAM Tirta Kencana Kota Samarinda tak lupa memohon maaf, karena memang bahan baku air sungai Mahakam yang surut.
“Kami mohon maaf atas ketidak nyamanan ini hingga pelayanan air bersih terganggu khususnya wilayah utara dan daerah perbukitan,” tutup Anwar. #rl
Comments are closed.