BeritaKaltim.Co

Ini Jawaban Direktur PDAM Bontang atas Kritik Netizen

bontang web PDAM (1)BONTANG, BERITAKALTIM.com – Ramainya pembicaraan soal kualitas air PDAM di Facebook rupanya mendapat tanggapan dari Direktur Utama (Dirut) PDAM Adief Mulyadi. Ia mengatakan penyebab air keruh dan berbau karena lumpur yang telah mengendap di jalur pipa, sehingga air yang terkontaminasi menjadi kotor dan berbau tidak sedap.

“Lumpur yang di dalam pipa, kemudian air mengalir melewati lumpur, makanya air keruh dan berbau,”kata Adief.

Pihaknya tengah berusahaa untuk melakukan pembersihan jalur pipa dari lumpur yang mengendap, dengan menerapkan metode flashing yaitu pembersihan karat dan lumpur dijalur pipa. Namun proses strililiasi tersebut hanya dapat diupayakan di daerah yang terdapat sungai. Karena limbah lumpur dan karat langsung dibuang ke sungai yang mengalir.

Dalam tiga bulan sekali, PDAM melakukan proses strillisasi untuk membersihkan jalur pipa dari lumpur dan karat. “Kotoran lumpur dan karat langsung dibuang di sungai, tapi aman karena hanya lumpur dan karat saja, tidak merusak lingkungan,” kata Adief.

Memang seharusnya, sambung Adief pipa perlu dilakukan peremajaan karena usia yang sudah lama terpakai, sehingga pipa mengalami korosi,” sambungnya.

Sebelumnya, sejumlah warga ramai mengkritisi produk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Facebook. Mereka mengeluhkan kualitas air bersih dari PDAM yang berwarna keruh dan berlumpur.

“Layakah ini disebut air minum, kita bayar air bersih loh bukan air ginian,”ujar Onal Daffaro di akun Facebooknya (FB) belum lama ini.

Status yang diposting di grup Bursa Barang Bontang (BBB) – akun grup jual beli di Bontang – mendapat komentar mencapai 460 komentar yang didominasi dengan kritik terkait air yang keruh dan berlumpur dari PDAM Tirta Taman. Salah satu akun Risa Merdekawati menilai seharusnya perusahaan air minum Bontang melakukan studi banding ke dua perushaan besar di Bontang, yang telah menerapkan tekhnologi pengelolaan air minum.

“Coba PDAM melakukan studi banding di PT. Pupuk Kalimantan Timur dan Badak LNG, sehingga air PDAM jauh lebih baik dari sekarang,”ujarnya di halaman BBB belum lama ini.

Sementara itu, akun Dani Arifin mempertanyakan alasan distribusi air bersih PDAM yang tidak menentu, air mengalir didaerahnya Bontang Utara, setiap empat hari sekali. Selain itu, ia juga menilai kualitas yang buruk.

“Sudah mengalir dalam empat hari sekali, kualitasnya keruh llagi,”katanya.

Seperti Dani, akun Lukman Hakim warga kelurahan Api-api gang Atletik mengungkapkan selain keruh dan berlumpur terkadang air dari PDAM berbau tidak sedap. Namun ia tetap bertahan dengan kualitas air perusahaan daerah (Perusda), dengan harapan akan dilakukan perbaikan kualutas air bersih.

“Sebetunya ane juga sering merasakan begitu, air jarang ngalir dan tidak laik minum bahkan air nya tidak laik untuk mandi, semoga pak PDAM melakukan perbaikan,”ujarnya. #fs

Comments are closed.