BeritaKaltim.Co

Muharram Harapkan KPU Berau Bersikap Netral

berau web muharam - agus tantonoTANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com- Balon Bupati H.Muharram S Pd MM mengharapkan agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Berau dapat bersikap netral dalam Pemilukada 2015 ini.

”Dengan bersikap netral itu saja sangat menolong kami, tidak usah suara kami dibesarkan, tapi juga jangan dikurangi,” ungkap Muharram kepada pendukungnya disela-sela acara pendaftaran balon bupati di kantor KPU Berau Jalan Pemuda, Senin (27/7/2015).

Sisi lain, Muharram juga miris melihat kondisi gedung KPU, yang mana masih mengalami keminiman. “Tadi sempat ada yang curhat mengenai kondisi gedung, meski kami sebenarnya ini masih bakal calon, belum berpredikat calon bupati,” kata Muharram sambil tersenyum.

Menyimak posisi Bakal calon lain, Muharram juga mengungkap bahwa balon lainya akan merapat ke dirinya, seperti Balon Bupati 2015– Ibnu Sina Asyari mantan Sekkab Berau, Amir Husin juga mantan calon wakil Bupati 2010, Seohartono Sucipto yang juga pernah bertarung di 2010 lalu, Pakde Toni balon wakil bupati dan kemungkinan Yang Bith balon wakil bupati.

Muharram optimis tokoh-tokoh ini memiliki massa tersendiri dan merapat ke dirinya sehingga mendongkrak kesuksesannya untuk bisa duduk di kursi Berau 1 periode 2015-2020.

Sampai saat ini, baik Muharram maupun Agus Tantomo sudah berkeliling kampung mensosialisasikan diri dan program mereka kepada masyarakat. Diantara program itu adalah masing masing kampung akan mendapatkan dana 2-5 milyar untuk pembangunan.

“Sehingga artinya, seluruh kampung tidak perlu khawatir tidak mendapat jatah anggaran. Karena melalui program ini, seluruh kampung akan mendapat anggaran minimal Rp 2-5 miliar. Demikian juga dengan RT mendapat Rp 50-100 juta,” ujarnya.

Anggaran ini, kata dia, diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Berau yang nilainya mencapai Rp 1,8 triliun sampai Rp 2 triliun.

“Dananya dari APBD Berau yang berkisar Rp 1,8-2 trilun. Kalau setiap desa rata-rata dialokasikan Rp 4 miliar, hanya butuh Rp 350 miliar. Masih ada sisanya untuk pembangunan yang lain dan belanja pegawai,” ujarnya.

Program ini lanjutnya dituangkan dalam kontrak politik, sehingga bukan hanya janji secara lisan. “Kami yakin program itu bisa jalan. Makanya kami berani membuat kontrak politik,” ujarnya. #Hel

Comments are closed.