BeritaKaltim.Co

Soal Kinerja, Achmad Amins Enggan Tanggapi Kritik Gubernur

achmad aminsSAMARINDA.BERITAKALTIM.Com- Anggota DPR-RI asal Kaltim, H Achmad Amins enggan menanggapi kritik Gubernur Kaltim, H Awang Faroek Ishak yang tidak puas dengan kinerja anggota DPR-RI asal Kaltim dan Kaltara.

“Yang menyoal kinerja itu kan Pak Awang (Gubernur Kaltim). Buat saya tidak masalah, saya sama beliau sudah sejak muda saling kritik. Saya merasa tidak hanya saya yang dikritik, tapi kritik itu kan juga ditujukan ke putranya, Awang Ferdian,” kata H Achmad Amins saat diwawancarai beritakaltim.com sebelum melaksanakan kegiatan serap aspirasi dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kota Samarinda, kemarin.

Menurutnya, persoalan kinerja anggota DPR-RI asal Kaltim sebetulnya terletak pada jatah kursi yang kurang. Jumlah komisi di DPR-RI ada 11, sedangkan dari Dapil Kaltim dan Kaltara hanya ada jatah 8 orang, sehingga ada kekosongan di tiga komisi.

Dari delapan orang anggota DPR-RI asal Kaltim dan Kaltara, 4 orang ada di Komisi VII (Energi). Empat orang lainnya tersebar di 4 komisi. Semula di Komisi VII ada 5 orang. Partai menempatkan orang asal Kaltim di Komisi VII menganggap Kaltim sumber energi.

“Terakhir Pak Hadi Mulyadi (PKS) keluar dari Komisi VII dan pindah ke Komisi XI (Anggaran). Itu cukup menolong Kaltim berjuang,” ungkapnya.

Kekosongan wakil Kaltim dan Kaltara dibeberapa komisi, menurut Amins, diatasinya dengan meminta bantuan ke anggota DPR-RI lainnya dari NasDem asal Kalimantan Selatan. Konsep seperti itu berlaku di NasDem.

“Terakhir saya minta bantuan dari teman NasDem asal Kalsel memperjuangkan lahan potensial di Long Kali, Paser dijadikan sawah. Luas lahan potensial untuk sawah ada 4000 hektar dan sumber air sudah tersedia dari Sungai Long Kali. Potensi tersebut sudah disampaikan ke Menteri Pertanian untuk dijadikan program nasional,” ungkap Amins.

Kemudian, masyarakat Bontang minta jalan negara Samarinda-Bontang diberi dana yang cukup untuk memeliharanya setiap tahun, termasuk memperbaiki badan jalan ditanjakan Gunung Menangis. Khusus urusan tanjakan Gunung Menangis, lanjut Amins, pemerintah pusat berencana memindahkan badan jalan di tanjakan tersebut sebab, selain terlalu tinggi, juga rawan longsong.

Badan jalan Samarinda-Bontang itu, lanjutnya, bukanlah jalan yang dibangun pemerintah, tapi berasal dari badan jalan logging (HPH) yang diambilalih pemerintah untuk jalan umum. Namanya jalan HPH, ya tidak didesain untuk umum, tapi hanya untuk dilewati truk kayu. “Makanya kalau ke Bontang, pinggang kita sakit, tidak enak dilewati, tikungannya juga mengabaikan keselamatan,” ungkapnya.
Kepada masyarakat yang hadir dalam acara serap aspirasi yang menyoal listrik di Kaltim, Amins mengaku sudah memperjuangkannya di Jakarta, termasuk memastikan PN Gas memberi gas ke PLTG Senipah maupun PLTGU Kariangau.
“Saya sampai datang ke Kantor Perusahaan Gas Negara. Pembangkit listrik di Kaltim dulu dibohongi PN Gas. PLN sudah teken kontrak untuk memastikan menerima gas, tapi yang dikirim PN Gas bukan gas, tapi hanya angin,” ungkapnya.

Ia menyatakan, kepastian adanya keadilan pemberian energi ke Kaltim sudah lama diperjuangkannya bersama H Awang Faroek Ishak dan H Syaukani HR. “Kami memperjuangkan itu sejak tahun 2003. Memang tidak serta merta berhasil, tapi asal kita tidak lupa dan lelah memperjuangkan, akan terkabul juga, seperti saat ini,” kata mantan wali kota Samarinda ini.

Menurut Amins, anggota DPR-RI dari Partai NasDem sudah bekerja maksimal dan ketentuan di partai juga sangat ketat dan saling bantu antar anggota komisi yang berbeda. “Saya harus turun ke Senayan tiap hari karena di Fraksi NasDem diabsen seperti pegawai. Dua bulan harus bekerja di Senayan, satu bulan harus turun ke daerah, makanya kita bertemu hari ini,” sambungnya.

Kebijakan ketat di NasDem, ungkap Amins harus dipatuhinya sebab, partai maupun fraksi NasDem tidak meminta dan memungut sepeserpun hak anggota. “Tidak ada iuran atau sumbangan ke partai atau fraksi. Penghasilan utuh diterima. Konsekuansinya tidak bisa bolos atau melalaikan kewajiban. Itu untungnya di partai yang ketuanya idealis sekaligus konglomerat,” kata Amins.#into

Comments are closed.