BeritaKaltim.Co

Legalitas Ijazah Adi-Isro dan Neni-Basri Ditelusuri

politik-bontang-adi-isro-weBONTANG, BERITAKALTIM.com – – Setelah dua pasangan calon walikota-wakil walikota Adi-Isro dan Neni-Basri dinyatakan lolos tes kesehatan Selasa, 3 Agustus kemarin, KPU Bontang melanjutkan tahapan dengan melakukan verifikasi ijazah pendidikan kedua pasangan.

Ketua KPU Bontang Suardi mengatakan, agenda verifikasi ijazah pasangan calon dengan mengecek langsung ke tempat ijazah diterbitkan. Agenda yang bertujuan untuk menelusuri kebenaran di mana kedua pasang menempuh pendidikan tersebut mulai dilakukan hari ini.

Untuk Neni, lokasi verifikasi ialah Kota Makassar sebagaimana tercantum dalam persyaratan pencalonan untuk batas pendidikan. Secara berurutan, alur ijazah mantan Ketua DPRD Bontang ini adalah SMA N 1 Makassar, lalu Sarjana dan Magister di Universitas Hasanuddin (UNHAS). Sementara Basri, dilakukan pengecekan ke SMA 1 Watampone, Kabupaten Bone.

Terpisah, untuk verifikasi ijazah Adi Darma, akan dilakukan pengecekan ke SMK 1 Tenggarong, Universitas Mulawarman (UNMUL) untuk S1, serta Universitas Dr Sutomo Surabaya untuk gelar Magisternya. Sedangkan Isro, pengecekannya dilakukan di SMK Kediri dan Universitas Terbuka Jakarta.

“Terkait verifikasi ijazah calon, sesuai jadwal yang akan dilakukan, KPU sudah berkoordinasi dengan panwas, jika nantinya ikut mengawasi,” ungkap Suardi.
Terkait dengan proses verifikasi itu, Ketua Panwas Pilkada Bontang Agus Susanto mengatakan, telah menyiapkan dua tim yang akan ikut mengawasi kegiatan verifikasi ijazah dan legalitasnya bersama KPU Bontang.

“Dalam verifikasi ijazah ini, panwas tidak begitu saja percaya tanpa proses pengawasan. Panwas pun juga mewaspadai soal ijazah palsu yang kerap diberitakan media. Contoh, seperti adanya anggota dewan yang sudah dilantik tapi ditemukan ijazah palsu. Jangan sampai ini terjadi untuk para pasangan wali kota dan wakil wali kota,” pungkas Agus. #fs

Comments are closed.