TARAKAN, BERITAKALTIM.com- Bakal Calon Bupati Kabupaten Tana Tidung, M Yahya HT, naik pitam saat rapat di ruang pertemuan RSUD Tarakan, Rabu (5/8/15), terkait kesimpulan yang dikeluarkan oleh KPU yang menyatakan dirinya tidak memenuhi syarat sebagai bakal calon bupati karena hasil tes urine mengandung zat methaphetamine.
Zat methamphetamine adalah kandungan yang terdapat dalam narkotika sabu sabu. KPU memutuskan untuk memberitahukan hal tersebut setelah menerima hasil tes kesehatan dari tim dokter.
Dalam pertemuan itu M Yahya HT didampingi oleh Hendrik calon wakil bupati pasangannya beserta Timses dan para simpatisan. Pertemuan dihadiri juga oleh dr. Wira Negara TAN, selaku Dirut RSUD Tarakan, dr. Hasbi Hasyim, Komisioner KPU KTT Asbullah, Panwaslu Kabupaten Bakri, serta disaksikan Kapolres Tarakan AKBP Syarif Rahman. Ada juga tokoh adat Muchtar Idris.
Suasana menjadi tegang karena Yahya merasa tercoreng dengan pernyataan KPU KTT. ”Saya sangat tercoreng, anak istri saya pasti malu, karena KPU menafsirkan saya dan keluarga besar saya adalah turunan Narkoba. Ini adalah mudarat bagi saya,” ucap Yahya secara tegas. Ia menganggap itu upaya untuk mendiskriminasikannya selaku Balon .
“Apalagi sejatinya tim dokter yang melakukan pemeriksaan sudah menyatakan saya sehat jasmani dan rohani, serta layak untuk maju sebagai bakal calon Bupati KTT, tapi kenapa KPU mementahkan ini bahwa urine saya mengandung narkoba,” tambah Yahya serasa kecewa.
Pertemuan ini juga dijaga ketat oleh Satuan Polres Tarakan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. Meski demikian akhirnya ada kesepatakan antara KPU KTT dan Balon pasangan M Yahya HT dan Hendrik yang didukung partai Nasdem dan Hanura, serta disaksikan oleh Panwaslu KTT, serta tokoh adat , bahwa soal urine itu tidak bermasalah. #Mudi
Comments are closed.