
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Pemkot Samarinda kini mulai memikirkan nasib masa depan lahan yang kini menjadi lokasi Bandar Udara (Bandara) Temindung di Sungai Pinang. Khususnya bila nanti Bandara Samarinda Baru (BSB) di Sungai Siring Samarinda Utara beroperasi.
Meski belum pasti BSB yang dalam tahap pembangunan itu efektif beroperasi, namun Pemkot sudah mulai melakukan kajian terkait peruntukan lahan Bandara Temindung bila aktivitas penerbangan benar-benar dipindah ke BSB nanti.
“Sesuai tata ruang, lokasi Bandara Temindung itu akan beralih menjadi pusat perdagangan bila BSB sudah beroperasi. Tapi nanti akan kita kaji kembali,” ujar Wakil Wali (Wawali) Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail saat ditemui di GOR Segiri, Kamis (4/8/2015) lalu.
Kajian itu, dilakukan lanjut dia, mengingat saat ini situasi kota sudah banyak yang berubah. Terutama yang menjadi fokus perhatian Pemkot adalah masalah pengendalian banjir. Dalam artian, lahan dimaksud tidak tertutup kemungkinan akan digunakan sebagai lokasi pembangunan infastruktur penunjang pengendalian banjir. Tidak hanya berupa polder. Tetapi juga bisa untuk pembangunan drainase. Untuk mendukung upaya pengendalian banjir di kota ini.
“Yang jelas, Pemkot berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi polder yang pembangunannya memerlukan biaya besar,” terangnya.
Namun bila sesuai kajian ilmiah, ternyata lokasi tersebut harus dibangun polder, maka tidak bisa pula dielak. Jika ada cara lain yang bisa dilakukan selain dengan membangun polder, maka itu yang akan dimaksimalkan.
“Tapi kalau memang sesuai kajian ilmiah, ternyata diharuskan untuk membangun polder, ya tetap harus kita ikuti. Apalagi kalau sesuai kajian itu, pengendaliannya tidak ada cara lain, selain polder,” pungkas Nusyirwan. #hms
Comments are closed.