BONTANG, BERITAKALTIM.com – Tim Panitia Khusus (Pansus) Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DPRD (P2APBD) Kota Bontang menemukan sejumlah infrakstruktur bangunan baru SMAN 1 retak serta kurangnya interior sekolah di SMAN 1.
Sekretaris Pansus P2APBD Bontang tahun 2014 Bilher Hutahean mengatakan, dari hasil peninjauan ke lapangan untuk mengecek dan meneliti secara langsung realisasi penggunaan APBD 2014 ada beberapa persoalan di gedung baru sekolah pelat merah tersebut.
“Kami minta pemkot menunda pembayaran kontraktor tersebut sebelum menyelesaikan perbaikan pada semua bangunan karena dikhawatirkan sangat riskan dalam segi keamanannya,” kata Bilher.
Ia mengemukakan, sejumlah bangunan yang retak tersebut, meskipun masih dalam tahap perbaikan dari pihak kontraktor, dibutuhkan adanya tekanan dari Pemkot khususnya dari pihak konsultan Dinas Pekerjaan Umum kepada pihak kontrkaktror untuk segera menuntaskan bangunan itu. Dan berharap jangan sampai digunakan sebelum kondisi bangunan 100 persen selesai.
“Kami berharap bangunan itu selesai 100 persen, setelahnya bisa ditempati, kalau dalam kondisi saat ini kita minta jangan dulu karena sangat beresiko,” ujarnya.
Menurut Bilher, beberapa hari terakhir ini pansus P2APBD terus melakukan kroscek yang mendalam untuk mencari sebab silpa dan daya serap 12 SKPD yang realisasinya hanya mencapai 80 persen.
“Berdasarkan aturan DPRD berhak untuk menelusuri penyebab Silpa tahun 2014 yang mencapai 340 Miliar, setelah merampungkan hasil kunjungan pansus selanjutnya akan di bawah dalam sidang paripurna dewan untuk mengeluarkan kebijakan dan rekomendasi sebagai catatan kepada wali kota,” tandasnya. #fs
Comments are closed.