SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Sosialisasi dan Advokasi Sistem Remunisasi di Era JKN 2015 di Ruang Rapat Balai Kota Samarinda Lantai II (5/8/2015) dihadiri Sekda, Asisten III, Dirut Rumah Sakit I.A Mois, dan seluruh pejabat terkait.
Di era kini, keberadaan persaingan Rumah Sakit sangat ketat, sehingga setiap layanan kesehatan di rumah sakit harus lebih ditingkatkan kualitas dan kuantitas.
“Perlu diketahui bersama kita tidak bisa melangkah sejauh ini kalau tidak ada dukungan dari semua pihak karena dalam tahun ke-3 ini dari target yang direncanakan 8 tahun, status RSUD I.A Mois menjadi BLIP. Dengan peralihan status ini banyak yang diraih dari Rumah Sakit antara lain kestabilan dan secara tak langsung seluruh kegiatan operasional Rumah Sakit yang telah banyak diraih dan dilakukan untuk semakin memajukan tingkat pelayanan, oleh karena itu status ini harus dipertahankan,” jelas Dirut RSUD I.A Moeis Mieke Dhipa Anggraini.
Senada Dirut RSUD IA Moeis, Sekretaris Daerah H. Zulfakar Noor menambahkan, kualitas pelayanan, kinerja juga menjadikan modal sebagai peralihan status tersebut.
“Sebentar lagi kita akan menghadapi ekonomi bebas yang dipastikan persaingan semakin ketat. Maka para SDM yang terlibat di semua lini harus siap bersaing dengan cara profesional,” tambah Zulfakar.
Maka tak heran, lanjutnya, era sekarang selain pemerintah banyak orang membangun fasilitas dan prasarana kesehatan seperti klinik atau rumah sakit swasta yang diharapkan bisa menampung masyarakat tanpa harus kekurangan pelayanan kesehatan.
Acara sosialisasi dan Advokasi Sistem Remunisasi ini dibuka Zulfakar dan sebagai pembicara adalah Doktor Suranto untuk mensosialisasikan Sistim Remunisasi Era JKN 2015.
“Jadi para karyawan yang ada didalamnya harus punya komitmen tinggi untuk ikut memajukan program perusahaan karena komitmen ini sangat sulit kalau tidak diimplementasikan secara baik,” pungkasnya. #Hms
Comments are closed.