
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Polisi berupaya mengungkap motif pelaku pembunuhan sadis perempuan tanpa kepala yang jasadnya dibuang di Sungai Mahakam perairan Kota Bangun, setelah berhasil membekuk Indra, pegawai honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat.
Pelaku sendiri berhasil ditangkap di kediamannya Kampung Blempu Ulaq,RT 01, Kecamatan Barong Tongkok, Kutai Barat (Kubar), Jumat (7/8/2015), sekitar pukul 15.00 siang. Pelaku langsung dibawa Ke Polres Kukar guna menjalani pemeriksaan.
“Pelaku berhasil kita tangkap di kediamannya tanpa perlawanan dan sudah mengakui semua perbuatannya, namun begitu kami masih perlu dilakukan penyelidikan lengkap guna memastikan pengakuan pelaku,” Kata AKBP Handoko, Kapolres Kukar.
Motif pembunuhan masih dalam penyelidikan. Termasuk hubungan antara tersangka dengan perempuan bertato bernama Ririn itu. Seperti diberitakan sebelumnya, Selasa (04/08/2015) Pagi, warga desa Liang Ilir Kecamatan Kota Bangun, Kukar digegerkan penemuan jasad perempuan tanpa kepala mengapung di permukaan Sungai Mahakam dengan dibungkus Karung. Satu-satunya petunjuk pada jasad itu adalah tato di lengan bertuliskan Ririn dan yang belakangan diketahui adalah nama korban sendiri Ririn Anisa (18 tahun). Jasad korban hingga kini masih disimpan di lemari Es Kamar Jenazah rumah sakit Umum Abdul Wahab Syahranie Samarinda.
Kapolres Kukar AKBP Handoko saat memberi keterangan pers mengakui setelah menginterogasi korban polisi langsung bergerak mencari di mana dibuang kepala Ririn setelah dipenggal Indra. Melalui pencarian akhirnya polisi menemukan bagian tubuh berupa kepala, yang jaraknya sekitar 100 kilometer dari penemuan mayat di Kecamatan Kota Bangun. Bagian kepala yang dimutilasi oleh Indra dibuang di Loa Duri, masih wilayah Kutai Kartanegara.
“Selanjutnya pelaku langsung kami bawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong untuk menjalani tes darah dan urin serta tes kejiwaan, “ ungkap Handoko.
Pengakuan Indra kepada polisi, ia nekat menghabisi Ririn karena mencurigai gadis bertato itu berusaha menjebaknya yang sehari-hari nyambi jadi pengedar Narkoba. Indra mengakui untuk menambah penghasilannya ia menjadi bandar Narkoba jenis sabu sabu.
Tapi, polisi belum mempercayai pengakuan tersangka Indra. Karena diperlukan penyelidikan lain untuk mendapatkan kebenarannya. Polisi juga mengembangkan adanya hubungan asmara antara Indra yang telah beristri dan punya anak dengan korban Ririn.
“Dugaannya, karena kuatir ketahuan oleh istri, pelaku nekat untuk membunuh korban,“ jelasnya.
Sebelum kepalanya dipenggal, korban diajak ke sebuah lokasi tambang disalah satu wilayah di Kukar, dan dilokasi ini pelaku mengeksekusi korban dan memenggal kepalanya. “Kemudian kepala korban dibuang di sebuah jurang dekat lokasi tambang, dan anggota badan yang lain dibuang di sungai tepat di bawah jembatan Martadipura Kota Bangun,“ tuturnya. #wn/ahz
Comments are closed.