
TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.COM- Gara-gara hilangnya empat turis asal Italia dan Belgia, Pulau Sangalaki untuk sementara waktu ditutup dari berbagai kegiatan penyelaman. Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Berau Ahmad Rifai saat mendatangi posko bencana yang dipusatkan di Pulau Derawan.
“KIta harapkan seluruh pengunjung bisa memaklumi kondisi yang kita alami sekarang. Tujuan penghentian sementara ini agar upaya pencarian bisa lebih optimal dan kita tidak mau dikatakan daerah yang tidak aman,” kata Rifai pada sejumlah wartawan.
Pernyataan Rifai itu menjawab pernyataan sejumlah pengunjung yang merasa kecewa tak bisa menyelam di Pulau Sangalaki. Wisatawan lokal asal Medan mengaku kecewa sebab tujuan datang ke objek wisata bahari di Kabupaten Berau ini hanya untuk menyelam di Pulau Sangalaki yang kabarnya memiliki keindahan bawah laut nan menakjubkan.
“Saya sangat kecewa jauh-jauh dari Medan ke Derawan demi bisa melihat keindahan bawah laut di Sangalaki. Tapi sampai di sini malah tidak diizinkan,” kata Meylany bersama puluhan rombongannya.
Sementara itu, hingga Minggu (16/8/2015) petang, upaya pencarian empat warga asing asal Italia dan Belgia masih belum ditemukan. Tim SAR gabungan yang bekerja mulai pukul 11 siang mulai menyisir lokasi kejadian hingga ke perairan talisayan. Rencananya untuk hari ketiga upaya pencarian dilakukan selain menggunakan armada laut juga menggunakan helikopter.
“Kita upayakan pencarian menggunakan helikopter untuk memperluas lokasi pencarian, hal itu ada dugaan korban ini terseret arus deras dan bisa dimungkinkan arahnya ke Filipina,” kata Wahyu Widhi Heranata, Kepala Pelaksanan BPBD KaLtim. #AYA
Comments are closed.