SAMARINDA ,BERITAKALTIM.COM-Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang Rabu (19/8) kemarin meresmikan gedung Gereja Pantekosta Serikat Indonesia (GPSI) Jemaat Filadelfia di Jl Manunggal Mangkupalas, Samarinda Seberang. Usai peresmian, dilanjutkan dengan penthabisan oleh Gembala Sidang GPSI untuk selanjutnya digunakan jemaat setempat.
Sebenarnya, bangunan gereja itu sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun karena lahannya sempit dengan total luas keseluruhan hanya 500 meter persegi, sehingga direhab menjadi tiga lantai, dengan lantai dasar secara keseluruhan digunakan untuk areal parkir kendaraan.
“Kami tentunya sangat berterimakasih dan memberikan penghargaan kepada pengurus dan seluruh jemaat serta panitia yang hari ini (kemarin, Red) mengundang kami untuk melakukan peresmian gedung gereja ini. Ini sebagai bukti hubungan persaudaraan yang erat bagi kita sesama warga Samarinda,” ujar Wali Kota mengawali sambutannya.
Wali Kota yang kemarin didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Hero Mardanus, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Discipkatakot) Ismansyah, Kabag Humas dan Protokol Masrullah, serta Camat Samarinda Seberang Ansarullah itu menyampaikan banyak pesan moril. Sejak memimpin Samarinda lima tahun lalu, ia mengaku selalu mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan dalam bentuk administrasi maupun realisasi pembangunan itu menurutnya harus bisa diberikan secara merata bagi semua warga tanpa memandang latar belakang perbedaan. Apalagi perbedaan itu menyangkut suku, agama, warna kulit, dan status sosial.
“Saya tidak mau ada warga saya yang senang karena mendapatkan pelayanan yang baik, tapi di sisi lain ada juga warga yang mengeluh karena tidak tersentuh pembangunan. Makanya saya tegaskan kepada semua staf saya untuk memberikan pelayanan secara merata. Alhamdulillah, sepanjang jalan yang saya lewati sampai ke gereja sini, ternyata semuaya akses jalannya sudah dicor mulus. Ini berkat kerja sama yang baik dari kita semua,” ungkap Wali Kota dengan wajah berseri disambut tepuk tangan para jemaat.
Menurutnya, hanya dengan persatuan yang bisa membuat kota kita menjadi maju. Karena itu, jangan sampai mudah tersulut oleh isu menyesatkan. Termasuk saat menghadapi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 9 Desember 2015 mendatang. Kalaupun ada perbedaan pilihan, harus dihargai secara bijak sebagai bagian dari proses demokrasi.
“Yang namanya ada pilihan A dan B, pasti ada perbedaan pilihan antara kita. Tapi yang terpenting adalah persatuan. NKRI harga mati itu jangan hanya jadi semboyan semata. Tapi harus bisa kita jaga bersama,” pesannya berapi-api.
Wali Kota juga kembali mengingatkan untuk bisa mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) menyongsong satu abad usia Indonesia. Menurutnya, satu abad yang tinggal 30 tahun itu bukan waktu yang lama. Karena itu, harus disiapkan dari sekarang generasi bangsa. Artinya anak-anak yang masih usia kecil, harus dipastikan bisa bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi.
“Karena merekalah yang menjadi generasi penerus bangsa ini. Siapa tahu, di antara anak-anak yang ada, bisa menjadi pemimpin bangsa ini kelak,” katanya penuh semangat. #hms6
Comments are closed.