BeritaKaltim.Co

24 SD Ramaikan Cerdas Cermat Dokter Kecil

Tampak terlihat para peserta dari dua sekolah mempraktekan pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri
Tampak terlihat para peserta dari dua sekolah mempraktekan pertanyaan yang diberikan oleh dewan juri

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Sudah menjadi agenda rutin tahunan, cerdas cermat dokter kecil kembali digelar oleh Puskesmas Sidomulyo. Kali ini pelaksanaannya diaula kediaman Wali Kota Samarinda, Senin (24/8/) kemarin. Sebanyak 72 pelajar Sekolah Dasar perwakilan dari 24 Sekolah di dua kecamatan yakni Samarinda Kota dan Ilir beradu pintar dalam kegiatan Cerdas Cermat Dokter Kecil.” Masing-masing SD mengirimkan tiga perwakilan muridnya kelas 4 SD,”Sebut Kepala Puskesmas Sidomulyo dr Rani Rosanti kepada media. Cerdas cermat memang sengaja digelar pihaknya guna meningkatkan pengetahuan murid SD, berkaitan dengan kesehatan. Untuk itu bagi yang berhasil hari ini,sambungnya maka pihak panitia kembali menjaring enam sekolah untuk masuk ke babak final yang akan dilaksanakan besok harinya.”Jadi lomba ini memang kita adakan dua hari, dimana dihari pertama kita akan memilih tiga sekolah dari satu kecamatan yang kembali akan kita lombakan pada hari Selasa,”Tutur Rani didampingi ketua panitia lomba drg Andi Tanri S. Ia menjelaskan peserta murid yang mengikuti lomba merupakan pelajar yang dianggap menjadi promotor kesehatan disekolahnya atas binaan dari pihak guru.

Oleh karena itu, soal yang dilombakan merupakan pengetahuan tentang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), serta keterampilan dalam Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). “Kita berharap pengetahuan yang dimiliki murid bisa mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.”Ungkapnya. Mengingat siswa didik merupakan sasaran potensial pihaknya untuk mengenalkan program kesehatan. Apalagi kegiatan lomba tadi juga merupakan bagian dari program yang selama ini sudah dijalankan di

Unit Kesehatan Sekolah (UKS), oleh itu untuk menilai tingkat kemampuan dan wawasan tentang kesehatan pada siswa didik, maka pihaknya perlu untuk mengetahui, mengukur dan menilai kemampuan anak didik terhdap konsep perilaku hidup bersih dan sehat.Tampak terlihat kemarin tak hanya peserta, guru pembimbing yang datang pun ikut antusias mengawasi muridnya yang ikut lomba cerdas cermat. Mereka ikut memberikan dukungan kepada anak-anak didiknya. HMS5
DPRD Jepara Tertarik Pengelolaan Limbah

SAMARINDA- Melihat lebih dekat sistem peningkatan pembangunan pada berbagai bidang di Kota Samarinda, sejumlah anggota DPRD unsur Komisi C dan D di dampingi pejabat Pemkab Jepara berkunjung ke Samarinda pada Kamis ((20/8).

Diantara yang menjadi sorotan rombongan tamu daerah yang terkenal dengan ukiran dan kerajinan rotan tersebut adalah pembangunan infrastruktur, tata ruang dan pengelolaan limbah. Tidak terkecuali masalah pendidikan, kesehatan dan KDRT serta penanganan anak korban kekerasan juga menjadi pertanyaan mereka.

“Karena yang kerap terjadi didaerah kami ada anak yang menjadi korban pemerkosaan kesulitan untuk meneruskan pendidikan, untuk itu kami ingin melihat bagaimana kebijakan pemerintah bila hal tersebut ada terjdai di Samarinda,” ungkap wakil ketua DPRD Kabupaten Jepara Pratikno selaku ketua rombongan. Menjawab pertanyaan ini Kadisdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin menyebut bila hal tersebut terjadi maka kebijakan sepenuhnya diserahkan kepada pihak sekolah, namun pada prinsipnya yang bersangkutan tidak akan kehilangan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Terkait dengan masalah insentif guru, Asli menjelaskan tidak diberikan kepada guru sekolah formal saja tapi termasuk pula para guru mengaji dan guru sekolah PAUD.

“Dalam pengelolaannya selama ini memang sempat terkendala aturan yang sebelumnya melalui dana hibah, untuk itu guna kelancaran regulasi pembayaran saat ini dikeluarkan melalui induk organisasi dalam hal ini PGRI,” sebutnya.
Selanjutnya terkait masalah penanggulangan pelayanan kesehatan pada rumah sakit yang juga dipertanyakan, dijelaskan sekretaris Dinas Kesehatan dr Rustam salah satu solusi pemerintah adalah dengan membangun fasilitas puskesmas rawat inap.

“Dimana untuk mengurangi rujukan ke rumah sakit ini ada sekitar 144 jenis diagnosa pengobatan awal yang harus ditangani oleh puskesmas,” terangnya.
Sementara untuk pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini adalah pembangunan jalan lingkungan, dimana dari jumlah 5.000 ruas jalan saat ini 3.200 diantaranya sudah dilakukan peningkatan pembangunan. #Hms3

Comments are closed.