
SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Terhitung Selasa (25/8/2015) ini, mulai memasuki nyorong (awal mulai pasang timbul bulan, red) pertama. Instrusi air laut ke sungai Mahakam berdasarkan hasil pantauan kemarin sudah sampai ke Palaran, namun kadar klorida masih aman sehingga belum dilakukan penyetopan distribusi air PDAM dan kembali PDAM siaga melakukan langkah langkah antisipasi.
“Informasi dari Tim Instrusi Air Laut, hingga kemarin kadar klorida di Muara Sanga sanga 435 ppm, Sungai Meriam 70 ppm dan untuk IPA (Instalasi Pengolahan Air) Pulau Atas dan IPA Palaran 2,5 ppm. Sedangkan air sungai konda alias mulai naik pasang,” ucap Direktur Utama PDAM Tirta Kencana Samarinda Alimudin kepada media ini di Balaikota, Senin (24/8/2015).
Menurutnya hari ini adalah nyorong pertama, dimana biasa yang bahaya itu disaat nyorong 1,2,3 dan 4. “Kita lihat dulu besok, kalau ada sorongan pertama di Pulau Atas dan kita lihat kekuatan sorongannya. Tapi yang jelas, tim kemarau kita selalu siap melakukan langkah antisipasi dan malam ini (malam tadi, red) tim posko kapal akan turun langsung memantau saat pasang,” terang Alimudin.
Langkah antisipasi seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, yaitu menyiapkan mobil tangki air swasta sebagai mitra PDAM sebanyak 11 mobil dari mitra dan 2 unit dari PDAM. Mobil tangki ini untuk menyuplai air secara gratis langsungg ke titik yang tidak dialiri ke rumah ibadah dan rumah warga.
Namun, lanjut Ali sesuai imbauan wali kota supaya seluruh masyarakat antisipasi masalah ini dengan menampung dan berhemat air.“Warga jangan panik, distribusi air tidak akan mati. Tetapi hanya akan ada pengurangan jam jalan produksi pada saat terjadi intrusi air laut dengan kadar klorida di atas 250 Ppm,” imbuhnya seraya menambahkan antisipasi lainnya, mereka sudah menyiapkan satu sumur di Jl Pahlawan.
Menurutnya posisi sekarang masih aman di bawah ambang batas. Dimana sesuai standar Permenkes No 492 tahun 2010, kadar klorida dibawah 250 Ppm. “Jadi masih aman,” ungkap Alimudin lagi.
Dikemukakannya, intake Loa Kulu merupakan yang terjauh dari muara sungai Mahakam (muara Sangasanga) sehingga sebagai harapan besar ketika terjadi instrusi. Untuk itu ia meminta warga tidak panik.
Diterangkannya, jika 3 IPA terdekat muara Sanga sanga tidak produksi, IPA Cendana dan IPA Gunung Lipan masih produksi. Ketika intrusi sampai depan kantor Gubernur seperti 20 tahun silam, IPA Bendang I jadi harapan terakhir karena intake di Loa Kulu. “Kita berdoa saja ada hujan. Seperti bulan kemarin kita berhasil melewati hingga nyorong ke 4, tapi kadar kloridanya tidak ada ambang batas, sehingga tidak ada penyetopan distribusi. Jadi, sekarang tinggal menghemat air dan menampungnya,” pungkas Alimudin.#hms2
Comments are closed.