BeritaKaltim.Co

Samarinda Belum Krisis Air

cek kadar klorida
Pengecekan Kadar Klorida Untuk Intake Pulau Atas dan Intake Palaran

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Intrusi air laut ke sungai Mahakam yang sebelumnya hanya di seputaran Pulau Atas dan Palaran, kini sudah mencapai hingga ke Jembatan Mahakam dengan kadar klorida rendah 5 ppm, namun sempat membuat beberapa unit Instalasi Produksi Air (IPA) di daerah kota stop distribusinya beberapa jam dan kembali normal lagi.

“Samarinda belum bisa dikatakan krisis air, tapi kita selalu menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar warga tidak kering seperti arahan wali kota jauh-jauh hari dan tadi pagi (kemarin, red) juga kembali mengingatkan kami agar tetap menyiapkan antisipasi,” ucap Direktur Teknik PDAM Samarinda Said Abdul Hamid kepada wartawan di Intake Teluk Lerong yang merupakan posko Induk Instrusi Air Laut, Kamis (27/8/2015).

Ia menegaskan PDAM akan menghentikan produksi air di sejumlah IPA bila kadar klorida melebihi ambang batas sesuai standar WHO 250 Ppm.

Dikatakannya, pantauan sejak pukul 03.00 dini hari (Kamis) kadar klorida untuk Intake Pulau Atas dan Intake Palaran mencapai 275 Ppm. Sedangkan IPA Samarinda Seberang pukul 05.30 325 Ppm, pukul 05.30 Intake Gajah Mada 480 Ppm, pukul 06.00 Intake Selili 275 Ppm, pukul 06.00 Intake Teluk Lerong 310 Ppm dan Intake Karang Asam pada pukul 06.00 kadar klorida yang terpantau 315, sehingga menyebabkan sejumlah IPA PDAM stop produksi seperti IPA Pulau Atas, Bukuan, Palaran, Selili, Tirta Unit 2, Samarinda Seberang dan IPA Cendana.

“Ya pukul 03.00 Wita kita hentikan produksi di IPA Pulau Atas dan IPA Palaran karena kadar klorida telah melampaui ambang batas 250 Ppm,” terang Hamid biasa Said Abdul Hamid disapa.
Menurutnya, intrusi air laut kemarin telah sampai ke Intake Karang Asam, mengakibatkan 7 dari 13 IPA PDAM Samarinda terpaksa dihentikan produksi.

“Untuk mengantisipasi daerah-daerah yang mengalami gangguan distribusi, PDAM telah menyiapkan 2 unit mobil tangki ditambah 10 mobil tangki swasta serta mobil pemadam dari BPBD yang nanti akan mendistribusikan air,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, PDAM telah membuat kran-kran umum di IPA yang terkena intrusi air laut untuk melayani warga, ini diberikan secara gratis.

Untuk itu katanya petugas selalu sigap terus memantau kondisi kadar klorida di setiap intake setiap jam, agar tidak kecolongan. Dengan masuknya air asin bisa merusak mesin pompa penyedot bahan baku.

“Petugas kami selalu memantau kondisi Sungai Mahakam, bila kadar klorida melebihi ambang batas 250 Ppm produksi kita hentikan, kalau turun akan kembali produksi, jadi tidak 24 jam dihentikan,” jelasnya.
Walaupun demikian, sebutnya pelanggan tetap terlayani 50 persen, karena IPA Gunung Lingai, IPA Bengkuring, IPA Gunung Lipan, IPA Loa Bakung dan IPA Bendang masih bisa berproduksi.

“Jadi pelanggan stop distribusi, bisa terlayani manual, baik di kran kran umum di IPA yang stop maupun disuplai mobil tangki secara gratis. Tapi yang jelas, distribusi tidak stop selama 24 jam, karena jika kadar turun akan didistribusikan lagi, tapi kalau naik stop lagi. Oleh karena itu, pelanggan kami minta untuk selalu menampung air dan tidak boros,” pintanya.

Untuk itu sesuai arahan Walikota dihimbau kepada masyarakat supaya tidak panik dan pelanggan menampung air sebagai persediaan.

Sementara itu sejumlah Intake PDAM kembali produksi, Intake Karang Asam pukul 11.00 kadar klorida 197,5 Ppm, Intake Teluk Lerong pukul 11.00 250 Ppm, Intake Gajah Mada pukul 11.00 250 Ppm, Intake Samarinda seberang pukul 12.00 250 Ppm dan Intake Selili pukul 15.00 225 Ppm. #hms2

Comments are closed.