TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – Ada yang menarik di Lapas Kelas II B Tenggarong pada Jum’at (4/9/2015) kemarin, suasana pun di Masjid Taubatan Nashuha yang berada di dalam Lapas Tenggarong terasa berbeda dari hari-hari biasanya, hal ini karena ada dua orang warga binaan yaitu Ahmad Yani dan Yosef meminta sendiri dengan keyakinannya untuk menjadi Mualaf.
Acara pengIslaman dua orang Narapidana Acara pagi itu, langsung dipandu oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Tenggarong Muhammad Ali,S.Ag. Sebelum membacakan dua kalimat syahadat oleh kedua Narapidana tersebut, terlebih dulu Kepala KUA memberikan tausiyah mengenai betapa pentingnya syahadat didalam agama Islam. “Syahadat itu adalah pintu masuk kedalam Islam. Ini mengupamakan syahadat itu seperti pintu rumah kita. Tanpa pintu tersebut maka kita tidak bisa masuk. Dan saya juga berpesan bahwa apabila nanti sudah bersyahadat tidak boleh lagi melaksanakan ritual ibadah agama terdahulu,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk belajar tentang Islam kepada siapapun yang mau memberi ilmu. Hendaknya dipelajari dengan lebih baik, mengingat ajaran islam adalah ajaran yang mulia.”Rasa syukur kita antarkan, mengingat jika seseorang dari agama lain ingin memeluk ke agama Islam. Itu sangat luar biasa dan patut kita syukuri, “ katanya.
Sementara itu dari salah seorang Napi yang melakukan mualaf Ahmad menjelaskan, ini merupakan keingian dari diri sendiri dan tanpa paksaan dari siapapun. Selama berada di Lapas, melihat Masjid Tauban setiap harinya ramai dengan suara alunan azan, mengaji dan lainya. Hati saya terbuka, untuk bisa menyerahkan diri padanya, ”Saya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi ketika keluar nanti dan berharap bisa diterima lagi di tengah-tengah masyarakat, “ harapnya. #Wn
Comments are closed.