BeritaKaltim.Co

Reses Syafruddin di Kutim

Kutim Butuh Akses Jalan Potensial
Kutim Butuh Akses Jalan Potensial

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Ketimpangan pembangunan yang tidak merata, dirasakan masyarakat Kutai Timur (Kutim). Dengan pembangunan yang terfokus pada daerah perkotaan, membuat masyarakat Kecamatan Sandaran dan Kecamatan Sangkulirang beberapa waktu lalu, mencurahkannya pada reses Syafruddin di daerah itu. Akses pemerintah yang lebih dekat dibanding dengan masyarakat pedesaan disinyalir menjadi alasan mengapa daerah pinggiran selalu terpinggirkan. “Masyarakat disana protes karena disini memiliki Jembatan Kembar Samarinda, jalan tol Balikpapan-Samarinda, Bandara Samarinda Baru dan pembangunan lainnya,” ungkap Syafruddin. Menurutnya, pemerataan pembangunan belum terwujud sepenuhnya. “Disinilah peran wakil rakyat, agar mampu mewujudkan keinginan masyarakat untuk pembangunan yang lebih merata,” paparnya.

Masyarakat Kutim merasa dianak tirikan dengan ketimpangan pembangunan tersebut. Infrastruktur yang sejatiunya laju perekonomian mereka, urung terealisasi.
Seperti di Kecamatan Sandaran, sampai hari ini belum memiliki akses jalan darat mumpuni yang menghubungkan ke Kecamatan Sangkulirang. Masyarakat masih menggunakan jalur laut sebagai akses penghubung utama. Sementara, korban terus barjatuhan, bahkan memakan korban jiwa akibat melintasi jalur laut atas sering tenggelamnya kapal penumpang.

“Ini sangat kontradiktif dengan Kecamatan Sangkulirang dengan pembangunan Pelabuhan Internasional Maloy. Alangkah lebih baik jika pembangunan lebih memprioritaskan jalur darat terlebih dahulu agar akses masyarakat dapat lebih mudah,” kata legislator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Warga kutim mengharapkan supaya pemerintah dapat memprioritaskan kebutuhan yang lebih utama yakni akses jalur darat. “Pertanian bisa merugi jika hasil panen tidak cepat terdistribusi. Tentu menjadi kerugian besar warga disana,” ujarnya. #adv/rid/dhi

Comments are closed.