TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Rudiansyah tidak sepakat dengan tindakan kelewat tegas, yang dilakukan guru di SMK Farmasi. Membuang puluhan handphone (HP) siswa ke Sungai Mahakam dinilai bukan upaya untuk mendidik siswa. Langkah itu dianggap berlebihan.
Menurut Rudiansyah, sanksi memang perlu diberikan bagi siswa yang melanggar aturan. Tapi dengan dibuangnya puluhan HP siswa ke Sungai Mahakam, justru memberikan dampak yang buruk bagi siswa, “Sanksi perlu, penegakan aturan perlu, tapi jangan pernah memiliki cita-cita anak murid menjadi lebih baik disaat kita sebagai guru mencontohkan hal yang kurang baik. Guru adalah inspirator bagi muridnya, contoh kehidupan bagi muridnya,” tuturnya.
Rudi juga menyayangkan kenapa puluhan HP itu justru dibuang ke Sungai Mahakam. “Yang kita sayangkan, pendidik justru mencontohkan membuang sampah di Sungai Mahakam,” katanya.
Rudi mengumpamakan guru sebagai mesin cetak. Jika ingin menghasilkan cetakan yang baik maka mesin cetaknya harus baik. Begitu pula sebaliknya. “Ketegasan Disdik untuk mengevaluasi kejadian seperti ini agar tidak terjadi lagi. Ini ranah Disdik, jika ini dianggap sebagai contoh yang kurang baik, sebaiknya diberikan sanksi,” ujarnya. #Wn
Comments are closed.