BeritaKaltim.Co

Reses Josef di Kabupaten Paser

TINJAU LAPANGAN: Josef (berkaos gelap) meninjau lahan pertanian warga yang mendesak mendapat bantuan irigasi, baik dari sumur bor ataupun waduk.
TINJAU LAPANGAN: Josef (berkaos gelap) meninjau lahan pertanian warga yang mendesak mendapat bantuan irigasi, baik dari sumur bor ataupun waduk.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Peran pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakatnya dianggap masih kurang maksimal, terutama di selatan Kalimantan Timur. Pembangunan di kawasan ini dianggap kurang adil dan ada kesenjangan. Tak hanya sektor infrastruktur pembangunan, sektor yang memiliki peranan penting dalam kesejahteraan hidup orang banyak juga dirasakan kurang perhatian.

Kondisi tersebut diakui Anggota DPRD Kaltim Josef saat reses di daerah pemilihan (dapil) yang merupakan basis dari politikus Gerindra tersebut. Berhadapan secara langsung dengan masyarakat, ia mengaku apa yang menjadi keluhan dari masyarakat merupakan kondisi yang nyata di daerah setempat.

“Ini kondisi nyata yang disampaikan masyarakat kepada saya pada saat reses. Secara pribadi saya medukung segala usulan serta aspirasi dan keluhan yang disampaikan kepada anggota DPRD saat reses. Tentunya segala usulan tersebut akan tetap melalui proses sesuai aturan,” katanya.

Melakukan reses di Kabupaten Tana Paser tepatnya di Desa Babulu, masyarakat mengeluhkan kondisi lahan pertanian. Sekitar 8.000 hektare lahan saat ini mengalami kekeringan. Kondisi ini terus terjadi sejak beberapa tahun lalu. Untuk mendukung pertumbuhan pangan dan swasembada beras tentunya masyarakat sangat berharap pemerintah turun tangan mencarikan solusi dengan membuatkan sumur bor dan waduk agar bisa menampung air untuk didistribusikan, juga sebagai alternatif untuk mengantisipasi kekeringan lahan. Jika tidak ditangani serius sangat disayangkan jika para petani mengalihkan lahan mereka menjadi perkebunan sawit.
“Keinginan masyarakat agar pemerintah turun tangan mengatasi masalah kekeringan sangat diharapkan. Apalagi pemerintah harus mendukung pertumbuhan pangan dan swasembada beras yang ada di Kaltim. Tentunya harapan dari masyarakat tersebut harus akomodasi. Jika tidak para petani akan mengalihkan lahan pertanian mereka menjadi perkebunan sawit,” ucapnya.

Tak hanya sektor pertanian yang menjadi keluhan saat reses, sektor infrastruktur juga masih menjadi aspirasi masyarakat, terutama jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kaltim dengan Kalsel. Masyarakat juga berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada nelayan berupa alat tangkap ikan.

“Saya sangat mengapresiasi sekali yang masyarakat sampaikan kepada anggota DPRD saat reses. Informasi yang warga berikan merupakan modal bagi saya dan anggota dewan yang lain untuk bisa menyampaikan apa yang sudah menjadi aspirasi dari masyarakat. Tentu secepatnya aspirasi ini akan kami sampaikan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti,” ucapnya. #adv/yud/oke

Comments are closed.