SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM- Sukses menjadi salah satu tokoh penting nasional menjadi inspirasi pihak rektorat Universitas Widyagama Mahakam Samarinda mengundang Mahyudin selaku Wakil ketua MPR RI untuk hadir sebagai pembicara tunggal dalam kegiatan bertajuk Wawasan Almamater. Tokoh politik asal Sangatta KUtai Timr itu diminta membawakan materi Cerita Sukses untuk jadi bahan motivasi bagi hampir seribu mahasiswa baru widyagama. Acara ini berlangsung di GOR Sempaja Samarinda, Sabtu (12/09/2015) siang.
Menurut Mahyudin, menjadi orang sukses itu tidak sulit asal konsisten dan tidak lepas dari doa. Hal itu dia buktikan dengan hasil yang didapatnya sekarang. Padahal, Mahyudin bukan berasal dari keluarga kaya raya. Bahkan saat masih Kuliah Mahyudin nyaris tak mampu membayar biaya kuliah lantaran keterbatasan ekonomi. Mahyudin pernah numpang tidur di kamar kos sesama mahasiswa lantaran tidak memiliki uang untuk menyewa kamar.
Jatuh bangun dalam dunia politik pernah ia rasakan. Meski begitu sikap konsistennya berhasil membawanya menjadi salah satu tokoh penting di Republik ini. Bahkan dirinya tercatat sebagai salah satu 70 tokoh berpengaruh di Indonesia.
“Menjadi orang sukses itu tidak sulit asalkan konsisten, kerja keras dan Doa. Jadikan setiap hambatan sebagai motivasi untuk terus bekerja keras serta jangan putus asa,” kata Mahyudin.
Di sesi tanya jawab, tiga mahasiswa justru lebih tertarik dengan posisi Mahyudin sebagai wakil ketua MPR. Para mahasiswa menyinggung soal Ekonomi khusus dan kemungkinan Kaltim bisa mengelola anggaran sendiri serta langkah yang harus ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia Malaysia.
“Perbatasan Indonesia dan Malaysia menjadi topik menarik yang dibahas oleh elit politik Indonesia, karena itu kami menyarankan ke pemerintah agar Kaltim diberikan kesempatan yang lebih, salah satunya dengan membangun industri hilir yang dibutuhkan masyarakat secara langsung,” jelas Mahyudin.
Upaya tersebut, tambah mahyudin menjadi salah satu cara terbaik untuk menekan harga kebutuhan hingga ke tingkat pengecer. Terlebih Kaltim memiliki potensi yang cukup untuk membangun semua industri hilir tersebut.
“Semakin banyak industri pokok di dirikan di Kaltim maka harga kebutuhan eceran pun semakin rendah dan masyarakat perbatasan tidak lagi memanfaatkan barang luar tapi akan lebih menyukai produk dalam negeri,” tambahnya.
Pertemuan yang dihadiri hampir seribuan Mahasiswa itu tidak berlangsung lama. Para Mahasiswa ini hanya berkesempatan bertemu
selama satu setengah Jam. Mesk begitu, raut kepuasan terpancar dari para peserta terbukti beberapa kali Mahyudin sempat mendapat aplaus saat hendak meninggalkan gedung pertemuan.
Sebelum meniggalkan Samarinda, Mahyudin meminta agar rektorat Widyagama menyusun jadwal kegiatan dengan topik wawasan kebangsaan. Hal itu untuk memberikan pemahaman tentang kebangsaan pada para Mahasiswa. #Aya
Comments are closed.