TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Dalam pidatonya di Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi kota Tanjung Redeb ke 205 dan Kabupaten Berau ke 62 di ruang rapat utama gedung DPRD, Senin (14/9/2015), Bupati Makmur HAPK berpamitan kepada hadirin yang memenuhi kursi undangan serta masyarakat Berau.
“Saya dan juga seluruh keluarga menyampaikan permintaan maaf sedalam-dalamnya, di mana ketika saya menjabat telah terjadi khilaf baik yang saya sengaja atau tidak disengaja yang telah membekas di hati saudara-saudara. Mohon dimaafkan karena saya juga adalah manusia biasa yang tidak luput akan dosa, saya juga berpamitan kepada seluruh warga dan masyarakat Kabupaten Berau, dan jika ada amanah yang belum saya laksanakan saya mohon maaf sebesar besarnya,” papar Makmur, diakhir pidatonya.
Diakhir masa tugasnya, Makmur juga mengucapkan terima kasih yang setinggi tingginya kepada Adji Surya Nata Kesuma Almarhum, sebagai Raja pertama di Kabupaten Berau. Raja Alam yang namanya diabadikan sebagai Batalyon, dan Sultan Muhammad Aminuddin, Sultan Malana Khalifatullah Jalaluddin, dan H Adji Raden Muhammad Ayoeb selaku Bupati pertama selanjutnya Drs Yunus Silayunus almarhum, Letkol Jayadi almarhum, Drs Masdardjon, Drs HM Armyn, Drs H Arifin Saidi dan Drs Madjuni almarhum.
Sebelumnya Makmur menyampaikan bahwa keberhasilan pemerintahan sekarang yang telah dicapai, adalah keberhasilan bersama yang harus dipelihara dan dijaga. “Sambil terus berusaha melanjutkan dengan upaya meningkatkan agar semakin baik, dan kita harus memiliki keyakinan bilamana segenap kekuatan dan komponen masyarakat di daerah ini bersatu padu memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang sama untuk membangun, Insya Allah kita akan lebih optimis meraih masa depan Kabupaten Berau yang lebih cerah,” paparnya dihadapan Ketua DPRD Hj Syarifatul Sa’diah, Wabup Rifai, Wakil Ketua DPRD Saga dan Anwar, serta jajaran DPRD dan undangan.
Makmur juga mengungkap mengenai akses menuju keluar yang penting, yaitu membuka isolir daerah pesisir utara Kabupaten Berau dengan telah dibangunnya Bandara Maratua untuk memperlancar akses pariwisata.
Kemudian beberapa waktu yang lalu, lanjut Makmur, Pemkab memiliki wacana untuk membuka akses pesisir selatan dengan membuka bandara perintis di bagian selatan Berau yang juga merupakan wilayah bersejarah yang terdapat sebuah peninggalan makam Raja Alam.
“Meskipun, secara jujur, masih ada sasaran yang sepenuhnya belum dapat kita capai, hal ini disamping disebabkan oleh besarnya dan kompleksitas permasalahan yang ada, juga disebabkan berbagai keterbatasan yang kita hadapi. Namun saya mengajak seluruh penyelenggara pemerintahan yang ada tentunya jajaran pemerintah daerah untuk tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan menjalankan tugas,” tegas Makmur.
Justru menyadari dengan beratnya tantangan ini, agar lebih bersemangat bekerja keras lagi untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada.
Makmur juga memaparkan bahwa 62 tahun Kabupaten terbentuk, ada beberapa indikator makro sebagai indikator umum dari evaluasi capaian kinerja pemerintah dan pembangunan, antara lain indikator ekonomi, indikator sosial dan indikator ketertiban keamanan.
“Salah satu indikator ekonomi yang datang memberikan gambaran hasil pencapaian kinerja penyelenggara pemerintah dan pembangunan adalah produk domestik regioal bruto,” katanya.
PDRB Berau dalam kurun waktu 2011 hingga 014 mengalami peningkatan cukup signifikan dari perolehan 5,322 trilyun rupiah menjadi 6,169 trilyun yang berarti selama tahun 2011 hingga 2014 telah terjadi peningkatan menjadi 837 milyar.
Berdasarkan hasil perhitungan PRDB atau dari harga yang berlaku, perekonomian di Kabupaten Berau sangat didominasi oleh sektor ekonomi berbasis sumber daya alam, terutama sektor pertambangan dan galian. #HEL
Comments are closed.