SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM -Meski sempat air asin masuk hingga Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Lipan dan membuat PDAM Samarinda menghentikan 8 IPA dari total 13 IPA, namun di Kamis (10/9/2015) itu sisa 4 IPA yang stop. Bahkan hingga sore kemaren tersisa IPA Pulau Atas saja yang belum produksi.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Samarinda Belum Krisis Air, Siapkan Mobil Tangki dan Kran Umum
“Tergantung dari kadar kloridanya. Kalau diatas 250 Ppm, kita terpaksa menghentikan produksi IPA. Jadi, dalam satu hari bisa 1 IPA, bahkan 4 atau maksimal 8 yang tidak produksi kalau kadarnya tinggi. Itupun tidak stop 24 jam. Seperti hari ini, Minggu sore tinggal IPA Pulau Atas yang belum produksi, karena memang terdekat dengan muara,” ucap Direktur Teknik PDAM Tirta Kencana Samarinda Said Abdul Hamid, kemarin.
Untuk kondisi terakhir, lanjutnya, memang tinggal IPA Pulau Atas yang belum produksi. Sementara IPA Palaran, Minggu dinihari jam 02.15 sudah mulai produksi, namun jam 06.45 kembali stop. “Tapi jam 2 siang IPA Palaran sudah produksi lagi. Makanya, kami selalu mengimbau kepada warga selalu menampung air dan menghemat air, karena dalam kondisi alam yang sekarang ini, kami belum bisa normal mendistribusikan 24 jam,” ucap Hamid didampingi Pelaksana Kasi Humas PDAM Romi Indra.
Akan tetapi, sebutnya, mereka telah menyiapkan strategi-strategi antisipasi agar warga tetap bisa menggunakan air di daerah yang terkena dampak intrusi air asin.
“PDAM telah menyiapkan 2 unit mobil tangki milik PDAM dan 10 Unit mobil tangki milik swasta serta mobil tangki pemadam dari BPBD, mobil tangki ini menyuplai air secara gratis ke rumah ibadah, rumah sakit dan rumah warga. Kita juga membuat kran-kran umum di IPA untuk melayani warga dan menyiapkan satu sumur di jalan Pahlawan,” terang Hamid yang juga memantau langsung warga yang mengambil air di kran umum IPA Pulau Atas didampingi Kabag Produksi Sugianto.
Menurutnya mobil tangki ini terus menyebar menyuplai air ke daerah daerah yang terdampak. Untuk rumah sakit setiap hari selalu disuplai, begitu pula masjid pada Jumat kemarin ke daerah Sambutan, Sungai Dama dan masjid di Subulussalam sebelum shalat Jumat. “Ada 30-an mobil tangki karena kita dibantu juga mobil tangki pemadam dari BPBD. Jadi, Samarinda belum krisis air dan antisipasi distribusi manual juga kita lakukan supaya warga tidak kekeringan. Pak Wali selalu SMS ke kami direksi PDAM agar warga tidak kesulitan air di musim kemarau ini,” tegas Hamid#(hms2
Comments are closed.