BeritaKaltim.Co

Wawali Ingatkan Nahkoda Kapal Tradisional

PERHATIKAN KESELAMATAN. Wawali Nusyirwan Ismail didampingi Kepala Dishub Abdullah secara simbolik memperagakan cara penggunaan perangkat keselamatan kepada salah satu awak kapal.
PERHATIKAN KESELAMATAN. Wawali Nusyirwan Ismail didampingi Kepala Dishub Abdullah secara simbolik memperagakan cara penggunaan perangkat keselamatan kepada salah satu awak kapal.

SAMARINDA. BERITAKALTIM.COM – Pemkot Samarinda kini gencar melakukan sosialisasi untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Itu berlaku baik di darat, laut, maupun udara. Salah satunya dengan menggelar kegiatan kampanye dan Search And Rescue (SAR) keselamatan pelayaran sungai di Dermaga Mahakam Ulu (Mahulu) Jalan Untung Suropati, Sungai Kunjang, Selasa (8/9) pagi kemarin. Kegiatan kampanye ini secara resmi dibuka Wakil Wali (Wawali) Kota Samarinda Nusyirwan Ismail didampingi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Abdullah, unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, unsur kepolisian, nahkoda, serta para pemilik kapal. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menekan angka kecelakaan di Sungai Mahakam yang sangat sering terjadi dengan kebanyakan faktor alam, teknis, serta human error.

“Kita akui sebagian besar awak kapal di sini tanpa pendidikan sekolah pelayaran. Mereka hanya otodidak,” terang Abdullah kepada Wawali dengan nada melaporkan.
Memang jalur tradisional sungai Mahakam menuju Mahakam Ulu menjadi pilihan efektif untuk menuju pedalaman Kaltim. Bahkan sangat banyak peminatnya karena bisa mengangkut barang dalam jumlah besar di satu sisi dan tariff murah di sisi lain. Namun keselamatan juga tentunya harus diperhitungkan.
“Meski kebanyakan nahkoda hanya otodidak, tapi jangan pernah berhenti belajar dan terus mengikuti perkembangan atau pelatihan-pelatihan agar lebih tanggap bila ada musibah yang tidak diinginkan,” kata Nusyirwan.
Adapun nahkoda dan pemilik kapal tradisional yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 25 orang. Mereka selama ini telah mengantongi surat tanda kecakapan. Kegiatan dipandu narasumber dari Dishub Kaltim serta PT Jasa Raharja. “Keuntungan lewat jalur sungai ini bisa mengangkut barang dalam jumlah besar dan lebih efisien. Makanya para pemilik kapal tradisional juga harus menjaga keselamatan penumpang. Untuk operasi kapal juga harus diperhatikan seperti kelaikan kapal, dan lampu lambung kapal juga harus diperhatikan. Sungai Mahakam ini merupakan jalur sibuk dan sering digunakan ponton batu bara meski sekarang agak menurun. Saya minta kepada para nahkoda dan pemilik kapal untuk terus meningkatkan keselamatan. Diharapkan kapal juga berfungsi sebagai PMK di air, sehingga bila ada kebakaran di pinggir sungai bisa langusng berbuat banyak karena air berlimpah dari Sungai Mahakam. Tugas Dishub untuk terus mengingatkan para nahkoda tentang keselamatan perjalanan ini,” tandas Nusyirwan. #hms14

Comments are closed.