TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM – Untuk memastikan kesehatan hewan qurban yang saat ini marak di jual, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kukar menerjunkan tim untuk mengecek kesehatan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha 1436 Hijriah tahun 2015 ini. Tim ini dipimpin langsung Kepala Bidang Kesehatan Hewan Fathuddin, Rabu (16/9/2015).
Dari hasil dilapangan, Warga Kukar khususnya di Kecamtan Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu tidak perlu kuatir membeli hewan kurban untuk menyambut hari raya Idul Adha 1436 Hijriah tahun ini. Hewan kurban yang dijual didua kecamatan ini, baik itu sapi dan kambing, dipastikan sehat dan aman.
Setidaknya ada lima titik yang didatangi tim pengecek kesehatan hewan di dua kecamatan tersebut, empat titik di Tenggarong dan sisanya satu titik di Loa Kulu. Di Tenggarong tim ini mendatangi pusat penjual hewan kurban di Jl Pesut, Jelawat, Mangkuraja, Gunung Sentul dan Tambak Rel. sementara di Loa Kulu di Desa Loa Kulu Kota.
Awalnya tim pemeriksa hewan kurban ini mendatangi penjual hewan kurban milik Agus Sucipto di Desa Loa Kulu Kota, Kecamatan Loa Kulu. Disana tim langsung mengecek satu persatu hewan kurban yang dijual Cipto, panggilan Agus Sucipto. Setelah dinyatakan sehat, maka tim memberi peneng atau segel setiap hewan.
“Peneng (segel, red.) berfungsi sebagai sertifikasi bahwa hewan ini telah diperiksa, supaya pembeli tidak ragu membeli. Setelah itu kita keluarkan Surat Keterangan Sehat Hewan Kurban bagi penjualnya,” kata Dokter Hewan Pemeriksa, Drh Gunawan Nanang.
Terpisah, Cipto mengatakan sapi yang dijualnya berjenis Sapi Bali yang sebagian didatangkan dari Sulawesi dan sebagiannya sapi lokal saja, termasuk juga kambing hanya lokal. Untuk sapi Cipto menjual kisaran Rp13-17 juta/ekornya, sementara kambil dijual dari hanga Rp3,8-4,5 juta/ekor.
“Tahun ini sepi pembeli, sapi baru laku dua kambingnya belum, padahal sudah dekat hari raya. Mulai tahun kemarin memang sudah menurun,” kata Cipto. Setelah pemeriksaan selesai, Fathuddin kemudian memberikan Surat Keterangan Sehat Hewan Kurban kepada Cipto. Kemudian tim bergerak ke Tenggarong dan menyisir beberapa titik lainnya lagi.
Dalam kesempatannya, Fathuddin mengatakan secara umum hewan kurban yang dijual di Loa Kulu dan Tenggarong dalam kondisi sehat sehingga aman untuk dikonsumsi oleh warga. Namun ada satu sapi yang tidak diberi peneng karena mengalami luka pada lehernya. Menurut Fathuddin, luka ini dikarenakan terinjak sapi lainnya. #Wn
Comments are closed.