BeritaKaltim.Co

Jaang Minta Kelonggaran bagi Pegawai dan Swasta,Bagi mereka yang shalat Id duluan

Jaang Minta Kelonggaran bagi Pegawai dan Swasta,Bagi mereka yang shalat Id duluan
Jaang Minta Kelonggaran bagi Pegawai dan Swasta,Bagi mereka yang shalat Id duluan

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Wali kota Samarinda Syaharie Jaang meminta kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan bagian Organisasi Setkot Samarinda agar memberikan kelonggaran bagi pegawai yang melaksanakan Shalat Hari Raya Idul Adha 1436 H. Begitu pula karyawan swasta.

Seperti diketahui, tahun ini kembali terjadi perbedaan pelaksanaan Hari Raya Idul Adha. Ormas Muhammadiyah akan melaksanakan sehari lebih awal, yakni Rabu 23 September, sedang pemerintah pada Kamis, 24 September.
“Kami minta instansi teknis di Pemkot Samarinda untuk memberikan kelonggaran. Apakah mengajukan izin atau cuti atau setelah mereka shalat Id, turun ke kantor. Intinya bagaimana memberikan kelonggaran bagi mereka yang lebih dulu melaksanakan shalat Id, jangan memberatkan,” ucap Syaharie Jaang kepada media ini kemarin.
Menurut Jaang, di Indonesia ada beberapa pola yang diterapkan terhadap mereka yang lebih dulu shalat Id, ada yang mengajukan izin atau cuti, dan ada juga shalat dulu baru ke kantor. “Ini penting dibicarakan supaya tidak memberatkan.
Apalagi masalah pengurangan tunjangan (TTP). Jangan sampai mereka izin, tunjangannya dipotong juga, atau mereka shalat dulu, baru turun ke kantor, juga TTPnya dipotong. Kita harus carikan format dan kebijakannya supaya ada kelonggaran,” terang Jaang dibenarkan Kepala Bagian Humas dan Protokol Masrullah.
Begitu pula terhadap perusahaan swasta, Jaang meminta agar mereka memberikan kelonggaran terhadap karyawannya yang melaksanakan shalat Id duluan. “Saya minta Disnaker untuk memfasilitasi ini. Jangan sampai terjadi gejolak di perusahaan swasta karena masalah ini. Jangan dianggap hal ini sepele,” pesan Jaang lagi.
Terkait perbedaan ini, Jaang meminta agar masyarakat jangan terpecah. Untuk itu ia mengimbau agar warga mengambil hikmah dalam perbedaan perayaan hari Idul Adha tahun ini.
Jaang juga meminta kepada masyarakat supaya perbedaan ini tidak menciptakan pengkotak-kotakan, salat Idul Adha sesuai dengan keyakinannya.
”Saya mengimbau kepada seluruh umat untuk tetap memegang teguh ukhuwah Islamiah, toleransi beragama, dan tetap saling menghormati keyakinan dalam perbedaan Idul Adha, sehingga kekhusyukan ibadah pada bulan Dzulhijjah tetap terjaga. Yang tidak kalah pentingnya adalah masyarakat harus mengambil hikmah di balik perayaan Idul Adha seperti pelaksanaan haji dan peristiwa yang telah dilalui Nabi Ibrahim bersama anaknya Nabi Ismail tentang berkurban,” pungkasnya. #hms2

Comments are closed.