BeritaKaltim.Co

Kabut Asap, Disdik Diimbau Liburkan Siswa

Mulyadi, Anggota DPRD Berau.
Mulyadi, Anggota DPRD Berau.

TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Kabut asap sudah beberapa minggu menyelimuti Kabupaten Berau, namun aktivitas belajar mengajar tetap berjalan, baik itu Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga Menengah Atas.

Bahkan masih banyak dari anak anak sekolah ini pergi dan pulang serta selama di sekolah tidak mengenakan masker, adapula dari anak anak ini yang sudah merasakan dampak kabut asap seperti batuk.

Mulyadi S SE, Ketua Komisi 2 DPRD Berau, menyoroti permasalahan ini, bahwa anak anak ini merupakan aset bangsa yang mana kesehatannya harus dijaga. “Jika misalnya asap sudah melewati atau asap sudah terlalu tebal, selayaknya Dinas Pendidikan mengintruksikan agar meliburkan Siswa,” ungkap Mulyadi, Minggu (20/9/2015).

Begitupula dengan peserta PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau Play Grup dan Taman Kanak Kanak, sebut Mul—panggilan akrabya, agar kepsek PAUD , TK bisa meng imbau , kepada orang tuanya murid agar bisa libur.

“Karena saya menyaksikan sendiri, banyak Paud dan TK dalam kondisi asap tebal seperti ini, mereka masih giat melaksanakan kegiatan rutin, sekiranya anak anak kita yang masih usia dini ini diliburkan saja,” kata.

Kalaupun saat ini tidak ada instruksi libur sekolah, siswa diwajibkan mengenakan masker, baik itu pergi dan selama di sekolah hingga di perjalanan menuju ke rumah .

“Saya perhatikan setiap pagi, begitu banyak anak anak sekolah diantar naik sepeda motor dan ada pula yang mengenakan motor sendiri, tidak mengenakan masker,” kata Mul—dengan nada khawatir.

Sebenarnya, lanjut putera dari almarhum politisi Soepardy AL ini, tidak saja anak TK, SD dan siswa lanjutan saja yang harus mengenakan masker, orang dewasa pun dalam kondisi kabut asap seperti ini wajib mengenakan.

Apalagi jika berada di ruang terbuka atau mengendarai sepeda motor untuk melindungi diri dari dampak negatif kabut asap.

Sementara itu dikonfirmasi dampak asap bagi masyarakat terutama mereka yang berusia muda, dr Andarias Baso, menyebutkan dampak kabut asap. “Akan terganggu kesehatan karena udara sudah terkontaminasi yang dihirup melalui hidung, selain partikel yang terbawa dalam asap yang terpenting juga udara yang dihirup banyak mengandung karbon dioksida yang seharusnya dibuang bukan dihirup,” kata Andarias.

Dalam jangka pendek, lanjutnya yang cepat timbul adalah ISPA, dan banyak punya riwayat asma maka akan mudah kambuh.

Andarias juga menceritakan bahwa banyak masyarakat yang menelpon dirinya, apakah Dinas Kesehatan tidak meliburkan anak anak sekolah.”Saya bilang ke masyarakat, bukan kewenangan dinas pendidikan yang meliburkan itu kewenangan Dinas Pendidikan, saya sependapat dengan pak Mulyadi yang meng imbau agar Dinas Pendidikan bisa meliburkan anak anak sekolah, jika asap cukup tebal, karena dampaknya sangat tidak baik,” kata Andreas tadi malam.#HEL

Comments are closed.