TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kabupaten Berau terus mensosialisasikan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Berau yang ditabuh 9 Desember 2015, dan dalam sisa 2 bulan lagi, sosialisasi terus digencarkan termasuk bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
Kegiatan Sosialisasi ini dilaksanakan di kecamatan-kecamatan, termasuk kecamatan yang berada di pesisir seperti halnya yang dilakukan pada 21 September lalu di Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua.
Sosialisasi tersebut digelar di masing-masing pendopo kecamatan. Mereka yang diundang mulai dari pemerintah kecamatan, para kepala kampung, tokoh masyarakat, tokoh agama, adat dan sebagainya.
Dalam sosialisasi dipimpin Kepala Kesbangpol M Dakri juga didampingi Ketua KPUD Berau Roby Maula selain itu juga hadir Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Berau, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), kepolisian hingga TNI 0902/TRD.
Ketua KPUD Berau, Roby Maula, mengatakan, pada sosialisasi kali ini memang menjadi agenda Kesbangpol, namun pihaknya turut dilibatkan sebagai penyelenggara Pilkada Berau 2015.
Sosialisasi yang dilakukan, ditegaskannya, sangat penting dilakukan agar masyarakat mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan Pilkada, jadwal, maupun teknis lainnya. Dengan harapan, partisipasi masyarakat dalam Pilkada kali ini sangat
tinggi.
“Ya, harapan kita masyarakat benar-benar menggunakan hak pilih atau suaranya. Jangan sampai golput (golongan putih),” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Berau, M Dakri, mengatakan, sosialisasi yang dilakukan ke Kecamatan Pulau Derawan dan Maratua terlebih dahulu dilakukan. Selanjutnya, pihaknya bersama KPUD akan melakukan sosialisai ke daerah pesisir selatan.
“Setelah itu ke daerah Kelay, Segah dan terakhir 4 kecamatan terdekat yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur dan Teluk Bayur,” katanya.
Senada dengan Roby, dia berharap masyarakat benar-benar menggunakan hak pilihnya. Sosialisasi sangat penting dilakukan, agar masyarakat memahami pilkada kali ini tetap pada sistem pilkada langsung. Menurutnya masih ada masyarakat yang belum mengetahui hal ini, khusus di pedalaman.
“Ini amanat undang-undang, demokrasi itu dari rakyat untuk rakyat,” tandasnya. #HEL
Comments are closed.