BeritaKaltim.Co

Perahu hingga Jalan Dikeluhkan

Laporan Reses Gabungan DPRD Kaltim Dapil V
Laporan Reses Gabungan DPRD Kaltim Dapil V

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Laporan reses anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan V yang meliputi Kabupaten Berau, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang yang dilaksanakan pada 25-30 Agustus 2015, disampaikan dalam rapat paripurna ke-28, Senin (28/9/2015).

Anggota yang melaksanakan reses tersebut yakni Syafruddin, Rusianto, Henry Pailan Tandi Payung, Wibowo Handoko, Ferza Agustia, Marsidik, Zain Taufiknurrohman, Gamalis, Ismail, Artya Fathra Marthin, Safuad, dan Dody Rondonuwu.

Dalam laporan reses Dapil V yang dibacakan Marsidik disebutkan sejumlah permasalahan sesuai kondisi daerah masing-masing, baik profesi, hingga lingkungan. Ini yang membedakan antara satu daerah dengan lainnya.

Marsidik mencontohkan masyarakat di Kota Bontang yang bekerja sebagai nelayan, salah satunya di Tanjung Laut mengeluhkan mahalnya harga ikan yang tidak stabil dan adanya cukong atau makelar dalam perdagangan ikan sehingga harga ikan tidak bisa ditingkatkan, sementara biaya penangkapan ikan semakin tinggi. Terutama biaya minyak solar atau bensin untuk melaut.

“Nelayan di Bontang mengharapkan bantuan dari pemerintah provinsi berupa badan kapal untuk melaut mengingat besarnya biaya untuk membuat badan kapal tersebut sehingga kebanyakan dari mereka terancam tidak bisa menangkap ikan lagi karena kapal yang ada sekarang tidak bisa lagi dipakai,” kata Marsidik.

Pada reses kali ini kata Marsidik masyarakat tetap mengharapkan bantuan sosial maupun hibah untuk pendidikan dan sarana ibadah dapat di tingkatkan dan persyaratan yang dipenuhi tidak dipersulit, begitu juga dalam proses pencairan bantuan tersebut.

Politikus Golkar itu mengatakan, Kabupaten Kutai Timur melalui Dinas PU mengusulkan Jalan Sebulu, Muara Bengkal, hingga ke Batu Ampar yang merupakan jalan provinsi karena merupakan kebutuhan mendasar masyarakat untuk memperlancar arus barang dan jasa guna peningkatan pendapatan dan kegiatan ekonomi masyarakat yang ada di sekitar wilayah tersebut.

Dengan kondisi jalan yang mengalami rusak parah, selama ini masyarakat menggunakan jalan perusahaan saat menuju Samarinda. Banjir tiap tahunnya di Kecamatan Muara Bengkal sampai menutupi jalan provinsi, sehingga warga yang berada di daerah tersebut mengalami kesulitan untuk aspek menuju kota.

Sedangkan warga Pesayan Kecamatan Mangkajang Kabupaten Berau meminta kepada pemerintah provinsi bantuan ternak sapi dan bibit perkebunan karet untuk pengembangan usaha yang mereka lakukan. Begitu pun masyarakat yang ada di wilayah pesisir khususnya yang ada di wilayah kecamatan Batu Putih dan Biduk-Biduk yang sebagian besar pendudunya bekerja sebagai nelayan.

”Mereka sangat membutuhkan bantuan kapal dan mesin kapal ketinting serta alat penangkap ikan sehingga mengharapkan kepada pemerintah provinsi agar dapat memberikan bantuan baik melalui dinas perikanan maupun bantuan sosial melalui kelompok-kelompok nelayan yang ada di kecamatan tersebut,” ungkap Marsidik. #adv/bar/oke

Comments are closed.