SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Perjalanan PT Pelabuhan Samudera Palaran (PSP) yang sekarang genap berusia 5 tahun tak lepas dari dukungan Pemerintah Kota Samarinda selaku pemegang saham. Capaian peningkatan pun tampak bilamana bongkar muat peti kemas yang dulunya 4-5 hari kini diharapkan bisa 2-3 hari.
Trending
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
Nusyirwan: Pelabuhan Samarinda Sangat Sentral
“Terima kasih atas dukungan semua pihak stake holder yang terkait karena sampai ke 5 tahun ini PT PSP bisa melampaui target dan ikut menumbuhkan perekonomian di Samarinda dengan meningkatnya pengiriman barang,” ucap Dirut PT PSP Prabowo Budi Santoso dalam sambutannya pada syukuran ulang tahun ke-5 Terminal Peti Kemas Palaran yang diadakan di Balroom Hotel Aston Samarinda (29/9/2015).
Namun diakuinya, masih banyak evaluasi dalam perjalanan 5 tahun ini oleh managemen PT PSP seperti kurangnya pasokan listrik untuk daerah Palaran sehingga sedikit menghambat bila malam hari serta keinginan untuk pergudangan bisa buka 24 jam supaya tidak terjadi penumpukan di pelabuhan. “Kinerja bisa lebih cepat lagi seperti pada umumnya di kota–kota besar lainnya,” tandasnya.
Wakil Wali Kota Samarinda Nusyirwan Ismail sependapat karena fungsi dan akses pelabuhan sangat penting karena sebagai kota jasa pertumbuhan ekonomi disekitar tak lepas dari banyaknya kiriman barang dari luar.
“Kalau melihat waktu 5 tahun hasil yang dicapai PT PSP kita patut bersyukur target juga kapasitasnya sudah bisa menghandel 250 ribu teus per tahun melebihi target awal. Sekarang sudah jauh lebih tenang beda sama awalnya dulu penuh tantangan dan persoalan seperti jalan yang sempat ditutup warga, Pemerintah Kota akan terus bekerja dengan semenisasi jalan di daerah Palaran serta Jl Mas Mansyur yang diharapkan bisa cepat selesai untuki akses menuju pergudangan,” timpal Nusyirwan.
Sedangkan untuk pengangkutan 24 jam Pemerintah Kota mendukung dengan menunggu instruksi instansi yang terkait seperti Kepolisian serta warga masyarakat. “Memang idealnya sebagai kota jasa pengiriman expedisi tidak terhambat seperti pada kota besar lainnya, apalagi kebutuhan pokok makanan yang harus tetap lancar bisa didistribusikan untuk Samarinda dan kota disekitarnya agar inflasi bisa terkendali karena itu sudah komitmen Nasional pemerintah Pusat untuk efisiensi pengiriman dan Samarinda harus juga ikut mendukung, ” tambahnya.
Dengan berkembangnya daerah Palaran untuk saat ini daerah ini perlu pasokan listrik, Nusyirwan yang juga seorang teknik menambahkan kalaupun para pengusaha yang juga ingin mendirikan inventasi PLTU batu bara minimal 1 x 50 megawat sangat didukung Pemkot karena juga ikut menghidupkan perindustrian di kawasan Palaran dengan tetap mengusung Go Green dengan kultur masyarakatnya sebagai petani dan peternak.
“Saya sarankan bagi para mitra pengusaha pelabuhan yang ingin menanamkan investasi PLTU batu bara bisa dikonsultasikan di Pusat, bila ijin sudah keluar Pemkot Samarinda tidak akan mempersulit perijinannya di Palaran karena daerah ini juga masih luas bisa dikerjasamakan dengan batu bara setempat sebagai hulunya, pusat listrik bisa jadi opsi inventasi di daerah Palaran karena kedepannya akan sangat berkembang dengan adanya jembatan Mahkota 2 yang akan segera menyambung diakhir tahun ini atau awal tahun depan, kita harus terus bekerja karena investasi seperti PT PSP dan lainnya juga menyumbang sektor PAD Kota Samarinda,” pungkasnya.
Menurut Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Samarinda Adang Rodiana, PT. PSP adalah sebagai contoh pelabuhan swasta yang terus berkembang karena bisa mengoperasikan pelabuhan dengan partisipasi masyarakat masyarakat yang bisa membangun ekonomi sekitar. #Hms 14
Comments are closed.