SAMARINDA.BERITAKALTIM.Com- Isu miring dengan tuduhan menjadi “calo” proyek mendera sejumlah anggota DPRD Kaltim dan anggota DPRD Samarinda. Paling tidak ada delapan nama yang muncul, salah satunya adalah Sapto Setyo Pramono yang baru masuk ke DPRD Kaltim beberapa bulan lalu melalui proses PAW (Pergantian Antar Waktu) di Fraksi Partai Golkar.
Berdasarkan penelusuran dan informasi yang dikumpulkan, semula banner isu negatif itu muncul di salah satu grup media sosial, kemudian setelah dicopy beredar di jaringan pengguna blackberry messanger.
Sapto Setyo Pramono yang dihubungi atas isu tak sedap itu, ketika diminta tanggapannya mengatakan, sudah mendengar adanya isu yang tersebar tersebut. “Saya sudah dengar itu itu,” kata Sapto yang mengaku lagi di Jakarta mengikuti Pansus perubahan badan hukum BPD (Bank Pembangunan Daerah Kaltim) dari perusahaan daerah menjadi jadi perseroan terbatas.
Ia menegaskan, penebar isu di media sosial (medsos) karena menggunakan perangkat komputer dan internet sangat mudah dilacak. Jadi penebar isu jangan berpikir tidak bisa ditemukan. Perlu juga diingat menebar isu yang tak benar sama dengan memfitnah orang lain. “Saya minta oknum yang menebar isu sadar dan tidak mengulang perbuatannya,” kata Sapto.
Dikatakan, menebar fitnah di medsos hukumannya jauh lebih berat dibandingkan memfitnah secara konvensional. “Isu saya calo proyek, jelas perbuatan fitnah, tapi saya berpikir karena fitnah itu tak berdasar, kali ini tidak akan saya tanggapi, tapi kalau muncul lagi akan saya tuntut,” ujarnya.
Menurut Sapto, isu itu tak masuk akal karena sebagai orang yang baru duduk di akhir tahun, tak terlibat dalam menyusun anggaran yang membiayai kegiatan tahun 2015. “Jadi sekali lagi, fitnah kali ini saya maafkan,” ulangnya.#Into
Comments are closed.