TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Bertempat di depan gedung DPRD,Kabupaten Berau, gabungan masyarakat dari Teluk Bayur beserta dengan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI),melakukan demo meminta kepada wakil rakyat tersebut untuk segera mencarikan solusi atas tercemarnya air Sungai Segah oleh limbah berbahaya yang diduga berasal dari sebuah penambangan batu bara di Kecamatan Teluk sejak beberapa hari lalu.
Aksi yang dimulai sejak pukul 09:00 pagi waktu setempat tersebut berjalan cukup alot karena tidak hadirnya ketua DPRD didepan para pendemo.
Dalam aksi tersebut,Isnaini sebagai koordinator lapangan mengatakan jika anggota dewan tidak segera bertindak dalam menghadapi permasalahan pencemaran limbah yang mengalir ke sungai Segah seperti yang sekarang ini terjadi,Isnaini meminta lebih baik para wakil rakyat tersebut untuk mundur dari kursinya.
Isnaini juga mengatakan jika ketua DPRD Kabupaten Berau tidak layak untuk duduk sebagai ketua dewan.Masih menurutnya,Ketua DPRD Berau dianggapnya hanya haus akan kekuasaan dan tidak memihak kepada masyarakat.
Tercemarnya air sungai Segah sejak beberapa hari yang lalu benar benar melumpuhkan kehidupan masyarakat Berau,khususnya yang berada di bantaran sungai Segah.
Apalagi dengan adanya himbauan dari pemerintah mengenai tidak layaknya air PDAM untuk konsumsi sehari hari baik untuk diminum ataupun untuk memasak.
Kabid Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kabupaten Berau,Yunda Zuliarsih,menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan air PDAM sebagai keperluan masak memasak ataupun untuk diminum.Karena hasil treatment dari PDAM menunjukkan ph yang sangat rendah yaitu dikisaran 4.5. Menurut Yunda,ph tersebut sangat tidak baik bagi kesehatan manusia.
Setelah hampir setengah hari mereka melakukan aksi demo di depan gedung dewan dan tanpa mendapatkan solusi apapun dari para wakil rakyat tersebut,akhirnya pendemo melanjutkan aksi demonya di PT.Supra Bara Energy (SBE) yang terletak di Kecamatan Teluk Bayur.
Dalam hal ini PT.SBE diduga melakukan kesalahan besar hingga mengakibatkan tercemarnya air sungai Segah dan berakibat matinya ribuan ikan beserta habitat lain yang berada di sungai tersebut.
Fauzan,salah satu dari perwakilan PT.SBE yang menemui para pendemo mengatakan jika memang masyarakat menemukan adanya kesalahan yang mengakibatkan tercemarnya sungai Segah oleh PT.SBE,maka pihaknya meminta untuk menunjukkan bukti-bukti yang akurat.
Fauzan juga mengatakan,jika selama ini pihaknya sudah mematuhi peraturan yang ada baik itu dari BLH maupun dari Distamben.
Dan lagi-lagi,pendemo harus kecewa karena PT.SBE pun tidak bisa memberikan keterangan yang memuaskan atas tuduhan yang mereka lemparkan ke PT.SBE.
Dan akhirnya,mereka pun bersama-sama menuju ke kantor DPRD untuk duduk bersama dan mencari solusi atas permasalahan tersebut.
Keadaan semakin memanas ketika para pendemonstran tidak bisa masuk ke dalam gedung.Mereka bertindak sedikit diluar kendali dengan menggedor-gedor pintu gedung DPRD dan aksi saling dorong dengan aparat kepolisian pun tidak bisa dihindari.
Namun kemudian,aparat kepolisian yang terus berjaga-jaga tersebut berhasil meredam suasana dan bernego dengan para pendemo. Mereka diberi ijin masuk ke dalam gedung dengan syarat mereka harus menjaga ketertiban dan keamanan agar tidak terjadi kericuhan lagi.
Tetapi sayang,pertemuan antara masyarakat,perwakilan PT.SBE,beserta dengan beberapa instansi terkait tersebut tidak membuahkan hasil yang memuaskan bagi masyarakat.
Masyarakat diminta untuk bersabar hingga ada tim ahli yang akan didatangkan dari Samarinda berhasil menemukan apa penyebab dari tercemarnya air sungai Segah yang mengakibatkan ribuan ikan tersebut mati#Jod
Comments are closed.