BeritaKaltim.Co

Usai Dikeruk, Sedimentasi Sungai Disedot Water Master

 Jaang melihat langsung kerja dari penyedotan sedimentasi maupun lumpur yang dilakukan water master.
Jaang melihat langsung kerja dari penyedotan sedimentasi maupun lumpur yang dilakukan water master.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Setelah awal bulan lalu Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang ikut terjun langsung bersama water master melakukan normalisasi anak sungai di Handil Kopi, kecamatan Sambutan, kemarin kembali meninjau aktifitas normalisasi untuk mengatasi banjir di Perumahan Eks bantaran SKM di Handil Kopi.

Berbeda dari sebelumnya, kemarin normalisasi dilakukan dengan pola menyedot sedimentasi. Jadi water master buatan Finlandia ini tidak hanya berfungsi mengeruk melainkan juga bisa menyedot sedimentasi sekaligus melakukan pencacahan.

“Harapan saya nanti bisa dilakukan pula penyedotan di tempat lainnya. Bisa juga nanti di waduk Benanga Lempake yang saat ini mulain kering, sehingga perlu diturunkan water master di sini, supaya intake Benanga bisa mendapat pasokan air, dan IPA Gunung Lingai tetap bisa produksi,” ungkap Jaang didampingi Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda Hero Mardanus dan Kabag Humas dan Protokol Masrullah.

Jaang menegaskan water master ini tidak mangkrak. “Dari Handil Kopi, water master yang awalnya akan kita bawa ke SKM untuk mengeruk di sini, tapi berhubung ada yang lebih penting lagi menyangkut sumber air baku waduk Benanga. Maka, akan kita alihkan dulu ke waduk Benanga,” beber Jaang.

Hero menambahkan water master yang melakukan normalisasi anak sungai Handil Kopi ini bertujuan untuk mengatasi persoalan banjir yang dialami warga Handil Kopi. “Sebelum dikeruk water master, anak sungai ini bisa dilalui. Tidak ada sedikit pun air. Makanya setiap hujan air meluap dan menyebabkan banjir. Sekarang coba dilihat, setelah kita mengeruk 800 meter dari total 1,7 Km airnya sudah mengalir normal,” ungkap Hero.

Lurah Sambutan Lina Puji Astuti mengharapkan dengan dilakukannya normalisasi ini banjir yang dialami 100 KK lebih warga relokasi bantaran SKM di Handil Bakti tidak terjadi. “Mewakili warga, kami menyampaikan terima kasih karena normalisasi di anak sungai ini menjadi prioritas,” tutur Lina.#hms2

Comments are closed.