BeritaKaltim.Co

Pemkot Ajak Swasta Berpartisipasi

IKUT BERKONTRIBUSI. Wawali Nusyirwan Ismail (tiga kiri) didampingi Kepala Disdik Asli Nuryadin (kiri) serta manajemen unilever seusai audiensi di Balaikota, Senin (12/10) lalu.
IKUT BERKONTRIBUSI. Wawali Nusyirwan Ismail (tiga kiri) didampingi Kepala Disdik Asli Nuryadin (kiri) serta manajemen unilever seusai audiensi di Balaikota, Senin (12/10) lalu.

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Keberhasilan pembangunan di sebuah wilayah tidak hanya hanya karena kerja keras pemerintahan setempat. Tetapi juga memerlukan partisipasi dan kerja sama seluruh elemen masyarakat. Terutama pihak swasta yang diharapkan ikut memberikan andil maksimal dalam pembangunan. Begitu pula di Kota Samarinda. Bahkan diakui, peran pihak swasta sudah cukup maksimal dalam upaya untuk ikut melestarikan lingkungan di kota ini.

Hal ini disampaikan Wakil Wali (Wawali) Kota Samarinda, Nusyirwan Ismail saat audiensi dengan manajemen unilever di Balaikota, Senin (12/10/2015) lalu. Secara umum lanjut dia, Pemkot membuka lebar kesempatan bagi pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan di kota ini. Bahkan sejak awal diberi amanah memimpin Samarinda bersama Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang lima tahun lalu, pihaknya gencar menggandeng swasta. Terutama dalam upaya mendukung program Hijau Bersih dan Sehat (HBS) di kota ini.
“Sudah banyak kita dibantu pihak swasta dalam bentuk CSR (Corporate Social Responsibility, Red). Ada yang membantu kontainer sampah, mobil pengangkut sampah, hingga gerobak dan sepeda motor,” tutur Wawali dalam audiensi yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda Asli Nuryadin, Senin (12/10/2015) lalu.
Bahkan lanjut Wawali, ada pula pihak swasta yang membantu mendatangkan petugas penyuluh lingkungan dari luar daerah. Terutama untuk mempersiapkan kader peduli lingkungan di setiap RT.
“Jadi petugasnya didatangkan dari luar daerah dan dibayarkan pihak swasta dalam bentuk CSR. Ini kontribusi nyata dalam pembangunan. Jadi kita tidak perlu pakai APBD,” terangnya.
Meski perlahan lanjut Nusyirwan, namun ada loncatan secara kualitas. Tidak hanya kondisi di lapangan. Kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan juga terus membaik. Dari yang sebelumnya hanya 20 persen, kini meningkat menjadi 40 persen.
Diakui Wawali, jumlah penduduk di kota ini memang cukup banyak. Bahkan hingga mendekati 1 juta jiwa. Secara otomatis membuat produksi sampah juga terus meningkat. Bahkan kini mencapai 600 sampai 700 meter kubik per hari.
“Makanya kita terus berupaya menggandeng swasta. Termasuk pihak unilever untuk ikut berkontribusi. Silakan untuk melihat potensi yang ada untuk membangun kerja sama dalam rangka untuk bersama membangun dan menata kota ini,” pungkas Wawali. #hms6

 

Comments are closed.