BeritaKaltim.Co

Jaang Sarankan Warga Aceh Ikut Berperan Dalam Agenda Pemkot

BUDAYA. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang ketika disambut dengan adat budaya Aceh ketika hadir dalam kegiatan silaturahmi bersama warga Aceh di Kaltim kemarin Terpukau Dengan Tari Tradisional Saman
BUDAYA. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang ketika disambut dengan adat budaya Aceh ketika hadir dalam kegiatan silaturahmi bersama warga Aceh di Kaltim kemarin
Terpukau Dengan Tari Tradisional Saman

SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Bulan Muharram dimanfaatkan warga asal Aceh yang bermukim di Kalimantan Timur untuk mengelar silaturahmi bersama Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Minggu (25/10/2015) kemarin.

Bertempat diaula rumah Jabatan jalan S Parman, ratusan warga Aceh asal kota Samarinda, Balikpapan, Kutai Kartanegara dan Bontang berkumpul untuk bertemu sapa dalam agenda yang memang rutin dilaksanakan setiap tahun. Bahkan, untuk meramaikan silaturahmi siang itu , juga ditampilkan beragam tarian dari dua provinsi yakni Kaltim dan Aceh.
Jaang sendiri tampak terpukau dengan tampilan tarian tradisional Saman asal Aceh yang dibawakan secara berkelompok oleh para penari. ”Jujur saya kagum dengan tarian Saman yang dibawakan adik-adik tadi sampai saya abadikan lewat HP dan langsung saya share diakun Facebook Syahari Jaang. Dan baru beberapa menit yang like sudah puluhan orang,” lontar Jaang dalam sambutannya waktu itu.
Wali Kota Samarinda ini mengatakan seharusnya pada agenda tertentu yang telah terjadwal di Pemerintah Kota dalam satu tahun, seharusnya warga Aceh bisa berpartisipasi lewat tampilan budayanya.
”Karena setiap tahun kami punya agenda HUT Kota Samarinda, Festival Mahakam, Pawai Pembangunan hingga lorong budaya yang memang isinya beragam kegiatan budaya dari beberapa provinsi. Saya rasa dengan tampilan tarian Saman yang dibawakan tadi setidaknya warga Aceh juga bisa ambil bagian dalam kegiatan untuk memeriahkan rangkaian agenda pemerintahan,” pinta Jaang.
Karena walau bagaimana pun, sambung dia siapa pun yang tinggal di Samarinda dan darimana pun asal usulnya semua sama di mata Pemerintah. Mengingat pada hakikatnya membangun Samarinda sekarang ini tidak ada perbedaan golongan, suku dan agama.
”Karena pemerintah juga dalam memberikan pelayanan kepada warganya tidak ada istilah membedakan yang satu dengan yang lain. Seperti contoh pelayanan jaminan kesehatan yang telah diluncurkan Pemkot saat sekarang semua warga bisa menikmatinya, begitu juga dengan beasiswa yang merupakan suntikan dari APBD Provinsi semua warga berhak memperoleh asal sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan,” ungkap Jaang.
Terpenting sekarang yang paling utama pinta dia warga Aceh tetap berperan dalam menjaga dan mendukung kondusifitas kota jelang Pilkada. Untuk itu, menurut Jaang disinilah pentingnya perhimpunan atau paguyuban yang merupakan sebagai wadah berkumpul untuk bersilaturahmi dan penyatu dengan warga yang lain.
”Bahkan kalau memang tidak ada tempat untuk mengelar acara bakti sosial atau agenda kegiatan lainnya, aula rumah jabatan Wali kota terbuka lebar sebagai wadah kegiatan positif tadi,” lontar Jaang mengakhiri.
Ketua Perhimpunan Masyarakat Aceh Kalimantan Timur Nasruddin mengutarakan selain silaturahmi yang memang agenda rutin tahunan, pihaknya juga kerap melakukan kegiatan bakti sosial untuk membantu sesama warga lainnya.
Memang diakuinya saat ini perhimpunannya masih belum memiliki wadah atau sekretariat tetap untuk warga Aceh.”Tapi Alhamdulillah hari ini kami sangat berterimakasih kepada Pemkot yang telah memfasilitasi tempat untuk bersilaturahmi warga Aceh bersama Walikota,” tuturnya.
Sementara Tauziah siang itu sendiri dibawakan langsung oleh Ustadz Bahtiar yang merupakan pimpinan pondok pesantren Ihya Ulumdin. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Kesbangpol Samarinda Erham Yusuf serta kabag Humas dan Protokol Masrullah. #HMS5

Comments are closed.