TANJUNG REDEB, BERITAKALTIM.com- Hujan yang terus menerus mengguyur beberapa kawasan di Berau, Kalimantan Timur, membuat beberapa kawasan terendam air dari luapan drainase yang sudah tidak mampu lagi menampung debit air yang meningkat akibat curah hujan yang cukup tinggi dalam waktu beberapa hari belakangan ini.
Seperti yang terlihat di salah satu sekolah yang berada di kawasan jalan Pulau Panjang Tanjung Redeb, yakni SMP Negeri
2 Berau. Terdapat 4 ruangan kelas yang terendam akibat hujan yang terjadi pada 27 Oktober 2015 lalu.
“Sudah jadi langganan empat kelas yang terdiri dari kelas 8D,8E,8F serta 8G terendam banjir karena memang daerah kelas
tersebut cukup rendah sehingga hujan sebentar saja dengan intensitas tinggi pasti menyebabkan air masuk ke dalam
kelas’’ ungkap Dina salah seorang Tenaga pengajar SMPN 2 Berau
“Sudah 2 hari ini ke empat kelas tersebut terendam,akibatnya terpaksa siswa siswi tidak belajar karena ruang kelas
mereka terendam.Dan tadi pagi (28/10/2015) air sudah mulai surut sehingga siswa sibuk membersihkan kelas mereka yang
berlumpur bekas air banjir,” tambah Dina.
Tidak sedikit para pelajar terpaksa melepas sepatu mereka untuk masuk kelas, hal ini dikarenakan air banjir yang belum
surut namun dengan semangat mereka tetap megikuti mata pelajaran yang diberikan oleh guru mereka.
Tentunya bukan hal yang mudah belajar di atas genangan air setinggi mata kaki, namun semua harus dilakukan para
pelajar SMPN 2 Berau karena mereka tidak mau ketinggalan mata pelajaran.
“Enggak asik banget, bagaimana kita mau ngejar mata pelajaran yang tertinggal akibat libur kabut asap, baru masuk sekolah sudah terendam banjir,”ungkap Adit salah satu pelajar SPMN 2 Berau kepada media ini
“Susah mau konsentrasi mengikuti mata pelajaran yang diberikan guru, belum lagi pagi pagi kami semua harus
membersihkan kelas dari lumpur akibat terendam banjir. Memang tidak tinggi sih cuma kan gak enak aja waktu terbuang sia-sia,”tambah Adit.
Memang sudah menjadi tradisi bahwa setiap memasuki musim hujan sekolah tersebut pasti terendam banjir namun hingga
saat ini belum ada realisasi dari instansi terkait untk melakukan perbaikan di SMPN 2 Berau sehingga para siswa lah
yang harus rugi akibat terganggu banjir
“Tahun lalu (2014, red) sempat ditinjau oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), Kabupaten Berau dan juga Bupati Berau, namun hingga tahun 2015 belum ada perbaikan sama sekali. Mau gak mau para pelajar yang jadi korban akibat banjir, mereka terpaksa tidak mengikuti mata pelajaran,” ujar Dina yang sudah mengajar di sekolah tersebut sejak lama
Pihak sekolah berharap kepada Pemerintah Daerah agar mencarikan solusi mengatasi banjir yang selalu menjadi momok
menakutkan bagi pelajar di SMPN 2 Berau.
“Jangan cuma janji saja tapi kami butuh bukti, bagaimana masa depan bangsa kita mau maju kalau setiap hujan kelas kami
terendam dan kami tidak bisa belajar,”tutup Adit. #Jod&Yat
Comments are closed.