SAMARINDA, BERITAKALTIM.COM – Sebanyak 50 anak putus sekolah dari berbagai panti asuhan di Samarinda terhitung sejak Senin (26/10/2015) lalu mengikuti training pelatihan Las Dasar Menuju Kompetensi Migas Untuk Pemberdayaan Masyarakat.
Trending
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
- Bantuan Korban Banjir Mahakam Ulu Masih Tertahan di Kutai Barat
- Banjir Besar di Mahakam Ulu, Gubernur Akmal Malik Kerahkan Bantuan Darurat
- Jalan Trans Sulawesi lumpuh akibat luapan banjir
- Artis Epy Kusnandar ditangkap polisi akibat narkoba
50 Anak Putus Sekolah Dilatih Teknik Las
Pelatihan yang berlangsung di woprkshop SMKN 2 di jalan AW Syahranie ini, dibuka langsung oleh Wali Kota Syaharie Jaang. Selama dua bulan anak-anak tadi akan mendapat bimbingan mengenai tata cara teknis pengelasan sehingga apabila lulus para peserta akan bisa langsung terjun didunia kerja.
”Kebetulan untuk pendanaannya sendiri kami mendapat suntikan dari pusat, sehingga bagi mereka yang memang telah berhasil untuk mengikuti bimbingan selama dua bulan nanti begitu lulus sudah siap untuk langsung bekerja,” tutur Kepala SMKN 2 Poneran. Wali Kota sendiri memebrikan apresiasi terhadap pelitihan tersebut.
Bahkan tak segan ia mengingatkan kepada peserta anak didik yang mengikuti pelatihan waktu itu agar tetap mengedepankan keselamatan kerja.
”Mengingat dunia las ini juga berhubungan dengan api, jadi saya minta alat safety harus diperhatikan selama melakukan praktek lapangan,” pesan Jaang.
Ia mengaku bersyukur ternyata ada kepedulian dari Pemerintah pusat yang mau mendanai anak-anak putus sekolah agar memiliki keterampilan sebagai ilmu yang akan dituangkan dalam dunia kerja nantinya. Mengingat melihat sistim pendidikan di Indonesia sekarang masih banyak mengedepankan teori sehingga tidak bersentuhan dengan kompetensi dunia pekerjaan.
Tentu dengan adanya training garapan dari SMKN 2 ini nilainya sangat bermanfaat sekali bagi mereka yang memang belum memiliki keterampilan.
“Karena saat sekarang boleh dikatakan banyak orang pintar tapi tidak sukses dalam dunia kerja karena tidak bisa menciptakan kerja tim. Pesan saya untuk adik-adik kerja profesional dan displin, contoh seperti saya kerja 17 tahun diperusahan swasta sudah merasakan pucuk jabatan dari yang paling bawah hingga kepuncaknya , karena semua itu rahasiannya adalah kerja keras dan selalu berdoa, ”urai Jaang.
Kedepan ia meminta kegiatan pelatihan seperti yang dilakukan waktu itu agar lebih ditingkatkan dilini semua sekolah. Karena menurutnya era sekarang harus lebih banyak praktek dari pada teori.
“Tidak cukup dengan teori saja namun harus dipraktekkan agar ilmu bisa dilatih terus, untuk para anak – anak jangan mudah putus asa bila mencari pekerjaan jangan takut terjatuh dan kalau mencari pekerjaan disarankan bersinergi dengan keahliannya, hargai dulu profesinya nanti kalau belum dapat baru bisa mencoba pekerjaan yang lainnya,”Saran Wali Kota mengakhiri. #HMS14
Next Post
Comments are closed.